Demikian pula terdapat 10 planet, di antaranya Bumi, Venus, Jupiter, Saturnus, dan Merkurius, yang semuanya berevolusi mengelilingi matahari pada orbit yang statis dan dengan kecepatan konstan. Planet-planet itu berjalan dan kembali lagi ke tempatnya semula pada suatu siklus waktu tertentu secara konstan.
Setiap orbit berbeda dari orbit yang lain sehingga tidak terjadi tabrakan di antara planet-planet yang berada di dalam sistem tata surya. Tata surya secara keseluruhan juga tunduk pada suatu orbit statis. Ia pun berevolusi mengelilingi suatu titik statis yang terdapat di dalam galaksi Bimasakti. Satu siklus revolusi tata surya membutuhkan 250 juta tahun, dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya.
Hal yang lebih mengagumkan dari semua itu dengan segala kerumitan yang ada pada sistem orbit-orbit tersebut, bahwa galaksi Bimasakti beserta seluruh bintang-bintang yang ada di dalamnya juga berotasi pada porosnya setiap 250 juta tahun sekali dan pada saat yang sama juga tunduk pada suatu orbit statis di alam semesta. Bimasakti berevolusi pada orbit itu dengan kecepatan 400 ribu kilometer per detik.
Anehnya, galaksi Bimasakti hanyalah galaksi dengan ukuran medium jika dibandingkan dengan galaksi-galaksi lain. Ia memuat lebih dari 100 miliar bintang. Semua bintang itu berotasi pada porosnya dan pada saat yang sama berevolusi pada orbitnya dan juga bergerak bersama pergerakan galaksi yang menjadi induknya.
Walaupun terdapat aneka kerumitan dalam proses revolusi benda-benda angkasa, Allah tetap menegaskan di dalam ayat-ayat suci-Nya bahwa matahari tidak akan menabrak bulan dan begitu pula planet-planet tidak akan menabrak planet-planet yang lain.
Sebab setiap benda angkasa bergerak pada suatu orbit statis yang berbeda dari orbit benda yang lain. Dengan demikian, astronomi modern selaras dengan ayat-ayat Alquran bahwa semua benda angkasa bergerak dalam garis edarnya masing-masing.
Sesungguhnya, yang kami bicarakan di atas—tentang segala kerumitan dalam proses rotasi benda-benda angkasa pada poros-nya dan proses revolusinya pada suatu orbit statis tanpa menyimpang sedikit pun darinya -hanyalah tentang sebuah galaksi, yaitu galaksi Bimasakti. Bagaimana jika itu menyangkut semua galaksi yang ada di alam semesta, yang oleh para ahli diperkirakan berjumlah lebih 1 triliun galaksi? Dan, walaupun terdapat berbagai kerumitan tersebut, ternyata kita merasakan bahwa bumi diam tidak bergerak.
Dengan demikian, kita bisa tegaskan bahwa sesungguhnya akal manusia tidak bisa mengukur, walaupun hanya sedikit, sejauh mana kekuasaan Allah-Pencipta langit dan alam semesta. (Okz)
Sumber Buku Pintar Sains Dalam Alquran.