Eramuslim – ALLAH berfirman mengenai zikir kepada-Nya tentang nikmat yang telah dihamparkannya di bumi untuk hamba-hambanya, “dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.” (Ar-Rahman: 12).
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa ditawari selasih maka janganlah menolaknya, karena ia ringan dibawa dan harum baunya.” (HR. Muslim).
Abu Utsman An-Nahdi meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Jika salah satu di antara kalian diberikan selasih maka jangan menolaknya, karena itu berasal dari surga.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Ibnu Qayyim mengatakan, selasih adalah tumbuhan yang harum baunya. Di berbagai negara, tanaman ini dikenal dengan sebutan tertentu. Penduduk Maroko mengenalnya dengan al-Asmyrtle (sejenis tanaman belukar berbunga putih). Sementara penduduk Syam dan Irak mengenalnya dengan habaq.
Banyak orang di Amerika dan Eropa menggunakan selasih atau basil sebagai obat penenang untuk perut. Selasih dapat pula meredakan sakit perut.
Selasih ditanam di banyak tempat dan selalu tersedia bagi manusia. Untuk mengobati sakit perut, masukkan daun selasih ke dalam air mendidih, rebus selama beberapa menit lalu campurkan dengan madu dan diminum.
Di Italia dan Yunani daun selasih dimasak. Di Eropa, daun selasih digunakan sebagai penyedap masakan agar menghasilkan makanan dengan citarasa yang lezat. Adapun bubuk selasih kering ditambahkan ke dalam sup, salad, dan lainnya.
Di dalam tafsirnya, Al-Qurthubi mengatakan, semua tumbuhan atau sayuran yang beraroma harum disebut ar-rayhan atau selasih. Kata “ar-rayhan” telah disebutkan dalam beberapa hadis nabi dengan arti tumbuhan yang baunya harum dan wangi untuk pernapasan.
Seperti dalam hadis, “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran seperti buah limau, harum baunya dan enak rasanya, dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Alqran seperti kurma, tidak harum dan rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Alquran seperti selasih, harum baunya dan rasanya pahit, sedangkan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Alquran seperti buah hanzal, tidak harum dan rasanya pahit.” (HR. Muslim). (Okz)