Eramuslim – Dr Nadiah Thayyarah dalam buku yang berujudul Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah halaman 816 hingga 819, menjelaskan bahwa kata thalh dalam surah Al-Waqi’ah: 27-29 adalah buah pisang yang memang bersusun-susun buahnya dan merupakan salah satu tanaman yang ada di surga.
Allah SWT berfirman:
(29){وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ (27) فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ (28) وَطَلْحٍ مَنْضُودٍ
Artinya, “Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu, berada di antara pohon bidara yang tak berduri dan pohon yang bersusun-susun (buahnya).” (Al-Waqi’ah: 27-29).
Kata mauz (pisang) masuk ke dalam bahasa Arab dari bahasa India muza (Latin: Musa Sapientum). Orang-orang Arab mengidentikkan buah pisang seperti susunan jari-jemari tangan (Arab:banan), tapi ketika budidaya pisang meluas ke Spanyol dan Eropa mereka menamakannya banana. Tumbuhan pisang sendiri termasuk jenis rumput-rumputan yang tingginya bisa mencapai 3-6 meter, berbiji tunggal atau monokotil dan masuk ke dalam famili musaceae.
Pisang sudah dikenal oleh manusia sejak lebih dari 2000 tahun silam. Pisang diyakini berasal dari semenanjung India, tapi adapula yang berpendapat asalnya dari Melayu lalu menyebar ke Persia dan Afrika.
Kemudian pisang dibawa ke segala penjuru dunia oleh orang-orang Portugis melalui petualangan mereka. Diyakini pula bahwa orang Cina sejak lama telah memanfaatkan ekstrak biji buah pisang sebagai obat untuk penyakit campak, sakit kepala, dan sakit kuning, sebagaimana yang diakui oleh para ahli dari India.