Unta pun mempunyai pelindung di bawah dadanya dan sepasang bantal di lututnya sehingga ia bisa duduk di atas pasir panas di tengah gurun pasir.
Serasi dengan postur tubuhnya yang tinggi, unta memiliki leher panjang. Dengan leher panjangnya ia bisa mengambil makanan yang ada di tanah dan juga dedaunan di pohon-pohon yang tinggi. Selain itu, leher panjangnya ini membuat posisi kepala semakin tinggi sehingga terhindar dari kotoran-kotoran yang bertaburan dan memungkinkan unta untuk bangkit dengan mudah meskipun ia membawa beban yang berat.
Di banyak kawasan kering, unta masih menjadi sarana transportasi utama untuk mengarungi padang pasir. Suatu kafilah unta yang mengangkut perbekalan dan komoditas perdagangan bisa menempuh jarak sekitar 50 atau 60 kilometer dalam waktu satu hari. Hingga kini, mobil belum bisa menandingi unta untuk menembus gurun pasir yang masih tandus dan belum berbentuk jalan.
Di antara berbagai jenis unta, terdapat unta yang sangat baik sebagai alat transportasi dan bisa bergerak dengan cepat. Misalnya, unta yang berukuran kecil, di mana ia bisa menempuh jarak sekitar 150 kilometer dalam waktu sehari.
Salah satu kelebihan unta yang paling tampak, ia hanya memerlukan sedikit air. Meskipun unta bisa saja minum dan memenuhi kantong airnya, namun ia kuat tidak meminum air sama sekali selama puluhan hari, bahkan selama beberapa bulan.
Unta tidak membutuhkan air di musim semi, sebagaimana ia sanggup menahan rasa hausnya pada puncak musim kemarau selama sepekan atau lebih. Saat menahan haus itulah unta akan kehilangan lebih dari sepertiga berat badannya, sementara manusia pada umumnya hanya akan kehilangan sepersepuluhnya.
Ketika unta menemukan air, setelah menahan haus, maka ia akan meminum air sebanyak mungkin guna mengembalikan berat badannya hanya dalam hitungan menit.
Unta tidak menyimpan air di dalam lambung rumennya sebagaimana diperkirakan oleh sebagian orang. Sains modern telah membuktikan bahwa sesungguhnya unta menyimpan cadangan airnya di dalam jaringan-jaringan tubuhnya dan melakukan penghematan dalam mengonsumsinya. Karena itulah unta tidak pernah menjulurkan lidahnya, tidak bernapas melalui mulutnya, dan mengeluarkan hanya sedikit keringat dari tubuhnya. Hal itu dikarenakan suhu tubuhnya sangat rendah di pagi hari dan kemudian meningkat hingga lebih dari enam derajat pada siang hari sehingga ia harus mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuhnya.
Pada musim kering, ginjal unta dapat menyimpan air dan mengeluarkan air seni dalam jumlah sangat sedikit. Sesungguhnya ginjal unta mengembalikan sejumlah urea yang ada dalam air seninya ke dalam aliran darah guna memanfaatkannya kembali. (okz)