Kedua matanya dilapisi oleh dua lapisan bulu mata yang panjang, yang melindunginya dari kotoran dan pasir. Kedua mata itu mempunyai keistimewaan yang bisa memperbesar (zoom) dan mendekatkan objek yang dilihatnya, sehingga objek yang dekat bisa tampak dekat dan objek yang kecil bisa tampa besar (red. Zoom In Zoom Out).
Inilah mengapa unta bisa menurut kepada anak kecil maupun hewan melata yang lemah sekalipun. Allah berfirman, “Dan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu sebagiannya untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian lagi untuk mereka makan.” (Yasin: 72).
Kedua bibir unta kaku dan keras sehingga ia bisa melahap duri-duri yang tajam. Kedua bibir itu sangat efektif dalam mengumpulkan makanan, di mana ia tidak akan kehilangan kelembapan tubuhnya dengan menjulurkan lidahnya keluar.
Kedua telinga unta bentuknya kecil dan tidak terlalu tampak, apalagi bulu-bulu unta menutupi keduanya dari berbagai sisi guna melindunginya dari pasir-pasir yang dihamburkan oleh angin. Apabila terjadi badai pasir, kedua telinga tersebut mampu melentur ke belakang dan melekat pada kepala.
Kedua lubang hidung unta sangat sempit dan dikelilingi oleh bulu-bulu. Sementara bagian pinggir hidungnya berfungsi sebagai pelindung, di mana unta bisa menutupkannya ke hidung untuk mencegah debu masuk ke dalam paru-paru.
Ekor unta juga memiliki bulu-bulu di kedua sisinya. Bulu-bulu itu berfungsi melindungi tubuh bagian belakang dari butiran-butiran pasir yang beterbangan diembuskan angin.
Kaki-kaki unta yang panjang menjulang tinggi itu berguna untuk melindungi tubuhnya dari debu-debu yang berserakan di bawahnya. Dengan kaki-kaki yang tinggi, unta dapat melebarkan langkah kakinya dan berjalan dengan ringan. Telapak kakinya berbentuk lebar dan tipis sehingga ia bisa berjalan di atas pasir yang lunak tanpa meninggalkan jejak jari-jari kaki.