Eramuslim – ALLAH berfirman, “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tetumbuhan); dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan (air) itu, dan tidaklah kamu bisa menyimpannya.” (Al-Hijr: 22).
Ayat ini menjelaskan bahwa manusia tidak memiliki kemampuan untuk menyimpan semua air hujan dan hanya Allah yang mampu menyimpannya.
Menurut pakar geologi, meskipun sudah terjadi kemajuan yang sangat besar dalam bidang teknologi modern dan infrastruktur, manusia tetap saja tidak mampu menyimpan semua air hujan.
Bahkan seandainya semua ahli, insinyur, pekerja, semua sumber daya, dan semua peralatan modern dikumpulkan, manusia tetap takkan mampu. Pasalnya, penyimpanan air hujan di lapisan perut bumi berlangsung melalui proses penyedotan air oleh tanah yang dipenuhi dengan pori-pori di permukaan bumi.
Setelah itu, air tersebut sampai pada lapisan bebatuan yang sangat keras. Di atas lapisan bebatuan yang sangat keras inilah air hujan disimpan di dalam perut bumi.
Para ilmuwan pun mengatakan, sesungguhnya air yang tersimpan di dalam perut bumi cukup untuk menutupi seluruh permukaan bumi dan bahkan mampu untuk menenggelamkan semua gunung yang ada di permukaan bumi.
Apa yang diungkapkan para ahli geologi di atas juga menguatkan bahwa penemuan-penemuan modern yang mereka hasilkan telah disebutkan di Alquran sejak 1.400 yang tahun lalu. (Okz)
Sumber Buku Pintar Sains Dalam Al-Qur’an, halaman 526-527, oleh Dr. Nadiah Thayyarah.