Kondisi berimbang ini merupakan salah satu fenomena yang sangat mencengangkan bagi para ilmuwan. Palung adalah semacam celah yang sangat dalam pada bebatuan yang menyelimuti bumi. Selimut bebatuan itu seluruhnya terbakar hingga hampir meleleh di dalam perut bumi yang dinamakan zona lemah.
Dari zona lemah itulah bebatuan magma yang panasnya melebihi 1.000 derajat Celcius berasal. Bebatuan magma ini bergerak ke atas hingga mencapai dasar semua samudra dan sebagian laut.
Jutaan ton bebatuan magma yang keluar dari perut bumi itu pun memanaskan dasar laut dan samudra. Air laut dan samudra kemudian. mendinginkan bebatuan tersebut, namun tidak sampai mematikan baranya. Sungguh, fenomena ini baru diketahui para ilmuwan akhir tahun 1960-an.
Gunung berapi yang terdapat di dasar lautan lebih aktif dan lebìh banyak daripada gunung berapi yang ada di atas daratan.
Gunung-gunung berapi yang ada di dasar lautan itu memuntahan jutaan ton bebatuan magma. Gunung-gunung berapi itu terdorong ke permukaan dasar laut melalui palung-palung yang ada di dasar lautan dan naik mendekati permukaan air.
Jika ia berhasil naik ke atas permukaan laut, maka akan muncul kepulauan vulkanik, seperti Kepulauan Jepang, Indonesia, Filipina, dan Hawaii.
Hal yang mengagumkan dari sumpah versi Alquran ini adalah pilihan kata ‘laut yang terbakar’. Melihat bahwa di dasar samudra tidak ada oksigen, maka tidak mungkin lava gunung berapi yang dilontarkan melalui palung di dasar laut itu menyala sepanjang lubang palung.
Namun, lava tersebut biasanya berwarna hitam pekat dan tidak menyala secara langsung. Lava itu menyerupai pelat pada tungku oven yang jika dipanaskan dari bawah, dengan bahan bakar apa pun, akan menghasilkan suhu panas yang sangat tinggi sehingga dapat mengubah adonan menjadi roti.