Eramuslim – SALAH satu buah yang disebutkan dalam Alquran adalah labu. Yaitu Allah berfirman, “Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.” (Ash-Shaaffat: 146).
Rasulullah bersabda, “Wahai Aisyah, jika kamu memasak sepanci maka perbanyaklah kundur (labu manis) di dalamnya, karena labu dapat menguatkan hati yang sedang sedih.’” (HR. Hisyam ibn Urwah).
“Sesungguhnya Rasulullah menyukai kundur (labu manis).” (HR. Tirmidzi).
Ibnu Qayyim menyatakan, labu-labuan (kundur) atau jenis labu lainnya mudah dicerna di perut. Labu ada dua macam, yaitu labu besar yang bersudut banyak (labu kuning atau pumpkin) dan labu panjang (zucchini atau timun Jepang).
Anas ibn Malik menuturkan, seorang penjahit mengundang Rasulullah untuk menghadiri suatu jamuan makan. Kata Anas, “Aku berangkat bersama Rasulullah menghadiri jamuan makan tersebut. Kepada Rasulullah, tuan rumah menghidangkan roti dari gandum serta kuah berisi labu dan dendeng. Aku melihat Rasulullah mencari labu dari seputar mangkuk kuah itu. Sejak hari itu, aku pun menyukai labu.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Di kesempatan lain Anas berkata, “Aku melihat Rasulullah dihidangkan semangkuk kuah berisi labu dan dendeng. Dan aku melihat beliau mencari labu di mangkuk itu dan memakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Abu Thalut mengisahkan, ia masuk ke rumah Anas ibn Malik yang saat itu sedang memakan labu, seraya berkata, “Ada apa sebenarnya kamu ini, wahai labu. Aku menyukaimu hanya karena Rasulullah menyukaimu.” (HR. At-Tirmidzi).