Dia pun berfirman, “Dan, Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih.” (Al-Furqan: 48).
Allah telah memerintahkan manusia untuk berwudu setiap kali akan menunaikan halat dan mandi junub. Dia berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan, jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.” (Al-Ma’idah: 6).
Rasulullah pun telah memerintahkan kita untuk berhemat dan tidak melakukan pemborosan dalam menggunakan air. Dikisahkan bahwa Nabi berpapasan dengan Sa’ad, “Mengapa berlebihan seperti ini?” “Apakah dalam wudu juga ada istilah berlebihan?” tanya Sa’ad.
“Ya. Bahkan meskipun engkau berwudu di sungai yang mengalir,” jawab Nabi. (Hadis hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Majah).
Sesungguhnya, air adalah salah satu unsur di permukaan bumi yang paling penting. Buktinya, hujanlah yang menumbuhkan tetumbuhan dan segala hal yang dimakan oleh manusia. Kalau bukan karena air, niscaya tidak pernah ada kehidupan di permukaan bumi.
Jumlah debit air hujan yang mengguyur permukaan bumi rata-rata mencapai 16 juta ton air per detik. Fakta ini tentu sangat mengagumkan. Allah telah berfirman, “Sesungguhnya, Kamilah yang telah mencurahkan air dengan melimpah (dari langit).” (‘Abasa: 25).