Allah pun menyematkan pada air sifat mubarak, banyak memberi berkah. Dia berfirman, “Dan, dari langit Kami turunkan air yang banyak memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen.” (Qaf: 9).
Allah menyebutkan bahwa penurunan air dari langit dan penghidupan bumi setelah sebelumnya tanpa kehidupan adalah suatu bukti dan tanda atas eksistensi Allah dan keesaan-Nya.
Allah berfirman, “Sesungguhnya, pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.” (Al-Baqarah: 164).
Allah pun berfirman, “Dan, di antara tanda-tanda (kebesaran)Nya, Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti.” (Ar-Rum: 24).
Allah menyebut-nyebut dan meminta pertanggungjawaban kepada orang-orang kafir atas nikmat yang telah Dia berikan kepada mereka, yaitu bahwa Dia telah menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air.
Dia berfirman, “Dan, apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan bahwa Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?” (Al-Anbiya’: 30).
Allah pun menjelaskan bahwa air merupakan salah satu kenikmatan yang disediakan di surga dan bahwa para penghuni neraka di hukum dengan embargo air.