Eramuslim – FIRAUN merupakan tokoh keji di masanya, semena-mena terhadap siapa saja. Sanking kejamnya, kisah Firaun tercatat dalam kitab suci Alquran.
Ayat-ayat Alquran telah menyebutkan sejak 14 abad silam tentang eksodus Musa keluar Mesir, dan penyeberangan legendarisnya bersama kaumnya dalam rangka melarikan diri dari kejaran Firaun dan pasukannya.
Para musuh itu akhirnya terjebak dalam lautan dan tenggelam serta menyisakan jasad Firaun satu-satunya, yang lalu terdampar dan menjadi cerita dan pelajaran bagi generasi manusia berikutnya.
Allah berfirman, “Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan? Pada hari ini Kami pun menyelamatkan jasadmu supaya kamu menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lalai terhadap tanda-tanda kekuasaan Kami” (Yunus: 91-92).
Sesungguhnya naskah Alquran menegaskan selamatnya jasad Firaun setelah tenggelam, yaitu masa kekuasaan Firaun yang membudayakan tradisi pemakaman para raja di kawasan pemakaman khusus raja di dekat delta sungai Nil.
Semua hal tentang jasad para Firaun tidak banyak diketahui sampai akhirnya pada akhir abad 19, untuk pertama kalinya ditemukan makan-makam raja Mesir kuno. Saat itulah ditemukan jasad Firaun dan lalu dipindahkan ke Museum Kairo untuk diteliti dan dipastikan statusnya.