Ibnu Sina berpendapat, jahe dapat meningkatkan daya tahan tubuh, memberikan rasa lembap pada kepala dan tenggorokan, dan mengobati gangguan akibat polusi udara.
Ibnu Al-Qayyim menyampaikan pendapat Abu Na’im dari bukunya, Ath-Thibb An-Nabawi, yang mengutip hadis Abu Said Al-Khudri bahwa Raja Romawi pernah menghadiahi Rasulullah dengan seguci jahe. Beliau lalu membagi-bagikan jahe itu kepada banyak orang dan Abu Said mengaku mendapat sepotong jahe dari Rasulullah.
Jahe dapat menghangatkan tubuh, membantu pencernaan, memperbaiki kerja organ pencernaan, memperbaiki organ penglihatan yang terganggu antara lain akibat cuaca yang kering, dengan cara dimakan atau dioles
Jahe juga dapat meningkatkan vitalitas pria, baik untuk hati dan lambung, dapat meningkatkan volume dan kualitas sperma, meluruhkan dahak, menambah citarasa makanan, dan mampu menetralkan unsur-unsur berbahaya dalam makanan.
Akar-batang jahe mengandung zat semacam lem, lemak resin, pati, dan minyak volatile yang beraroma wangi serta mengandung camphene dan linalool. Lemak resin non-volatile yang dikandungnya adalah zingerone yang memberinya rasa pedas dan berguna untuk mensterilkan dan memperkuat organ mulut serta antidemam. (Okz)
Sumber Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah, halaman 811-813, karya Dr.Nadiah Thayyarah.