Eramuslim – ALLAH berfirman, “Atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh gelombang demi gelombang, di atasnya ada (lagi) awan gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya, dia hampir tidak dapat melihatnya. Barang siapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun.” (An-Nur: 40).
Para penafsir ayat ini mengatakan ada gelombang yang sangat dahsyat di dasar laut yang gelap. Gelombang di dasar laut itu tidak terdapat di semua laut, melainkan hanya di laut yang sangat dalam yang cuacanya diliputi oleh awan-awan tebal yang mencegah masuknya sinar matahari ke laut.
Jadi, kegelapan laut dalam, kegelapan gelombang yang menutupi laut, kegelapan gelombang di permukaan laut, dan kegelapan awan mendung yang menutupi sinar matahari merupakan perumpamaan atas keadaan orang kafir yang berkukuh dengan kekufurannya. Itulah gambaran yang diberikan Allah kepadanya.
Fakta Ilmiah
1. Para ilmuwan telah menemukan bahwa lautan dan samudra ditutupi oleh tumpukan awan tebal yang menghalangi masuknya sebagian besar cahaya matahari.
2. Air laut menyedot spektrum warna cahaya secara perlahan-lahan sesuai dengan kedalaman air. Semakin dalam, semakin banyak spektrum warna yang disedot oleh air laut. Maka terjadilah kegelapan di dalam laut. Dan, laut akan semakin gelap setelah kedalaman 100 meter sehingga manusia takkan bisa melihat tangannya sendiri.