Abu Ubaidah bin Al-Jarrah
Abu Ubaidah bin Al-Jarrah adalah muhajirin dari kaum Quraisy Makkah yang juga paling awal memeluk agama Islam. Beliau ikut berhijrah ke Habasyah (Ethiopia) dan hijrah ke Madinah. Beliau mengikuti setiap pertempuran membela Islam. Setelah terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah, beliau ditunjuk menjadi panglima perang memimpin pasukan muslim melawan Romawi. Abu Ubaidah memiliki keutamaan sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW: “Sesungguhnya setiap umat memiliki Al-Amin (orang yang paling amanah/kepercayaan), dan Amin umat ini adalah Abu Ubaidah.” (Al-Bukhari-Muslim). Beliau wafat disebabkan wabah penyakit Tho’un di Syam bersama pasukannya.
Suhail bin Amr
Suhail bin Amr penah menjadi tawanan kaum kuslimin saat perang Badar. Umar bin Khattab pernah berkata: “Wahai Rasulullah, biarkan saya mencabut gigi seri Suhail bin Amr agar ia tidak dapat berpidato mencela dirimu lagi setelah ini.”. Lalu Nabi SAW bersabda, “Jangan wahai Umar, aku tidak akan merusak tubuh seseorang karena nanti Allah akan merusak tubuhku walaupun aku ini seorang Nabi.”
Kemudian Rasulullah menarik Umar ke dekatnya lalu bersabda: “Wahai Umar, mudah-mudahan besok pendirian Suhail akan berubah menjadi seperti yang kamu sukai.” Perkataan Nabi ini ternyata benar. Ketika Suhail masuk Islam pada hari pembebasan Mekkah, ia berjanji pada dirinya: “Demi Allah, sikap apa saja yang pernah aku tunjukkan kepada orang-orang musyrik, aku pasti akan membalasnya dengan sikap yang menguntungkan kaum Muslimin. Dan setiap aku memberikan dana kepada orang-orang musyrik, aku pasti akan memberikannya seperti itu kepada kaum Muslimin. Semoga semua perbuatanku belakangan ini dapat mengimbangi segala perbuatanku pada masa lalu.” Beliau pun berangkat ke Damaskus Syam bersama pasukan muslim untuk menghadapi pertempuran temasuk perang Yarmuk. Hatinya kegirangan karena mendapat kesempatan emas menebus kemusyrikannya dulu dengan berjihad di jalan Allah. Beliau wafat ketika wabah Tha’un melanda negeri Syam bersama beberapa sahabat lainnya.