Eramuslim.com – Sriwijaya Air tengah dirundung masalah. Salah satu armada pesawatnya, SJ182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu.
Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu membawa sekitar 50 penumpang yang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi. Ditambah dengan 12 kru.
Hingga saat ini, beberapa serpihan pesawat diduga Sriwijaya Air SJ182 sudah ditemukan. Umur Sriwijaya Air SJ 182 sendiri sudah 26 tahun namun dianggap masih layak terbang.
Sriwijaya Air merupakan salah satu perusahaan maskapai swasta terbesar di Indonesia dari sisi jumlah armada. Nama Sriwijaya sendiri diambil dari kerajaan maritim yang pernah berjaya di Selat Malaka, Kerajaan Sriwijaya.
Lalu siapa pemilik Sriwijaya Air dan bagaimana sejarah berdirinya?
Dikutip dari Harian Kompas, Selasa (12/1/2021), Sriwijaya Air dimiliki dan didirikan oleh dua pengusaha nasional, Chandra Lie dan Hendry Lie.
Chandra Lie mengawali bisnis penerbangannya dengan hanya berbekal satu unit Boeing 737-200 pada tahun 2003 silam. Pesawat itu melayani rute Jakarta menuju Pangkal Pinang, kampung halamannya, pulang-pergi.
Kemudian, melayani rute Jakarta-Palembang, Jakarta-Jambi, dan Jakarta-Pontianak. Pada akhir tahun 2004, Sriwijaya Air yang mulai mendapat angin, mendatangkan lagi empat unit Boeing 737-200.
Sriwijaya Air, yang berdasarkan akta didirikan empat orang, yakni Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim, kemudian mulai diakui orang. Sebagian orang lainnya juga mulai mencari tahu tentang Chandra Lie, yang tidak terlalu dikenal di dunia penerbangan.