Eramuslim – Damaskus adalah salah satu kota yang menjadi saksi sejarah perjuangan kaum Muslimin dalam menghadapi tentara salibis dalam Perang Salib. Kota ini mewariskan suatu pedang yang hingga kini terkenal sebagai pedang paling tajam di dunia, ketajamannya melebihi katana atau samurai dari Jepang.
Konon, pasukan salib Eropa dikejutkan oleh pedang yang dimiliki oleh pasukan muslim arab dan Persia tersebut. Kekuatan dan ketajaman pedang Damaskus mampu menembus baju zirah pasukan salibis, bahkan mampu membelah tameng atau perisai serta mematahkan pedang dan tombak mereka.
Sir Walter Scott seorang sejarawan kenamaan asal Skotlandia abad ke-19 menuliskan, pada suatu ketika Richard Lionheart dari Inggris dan Sultan Salahuddin bertemu untuk mengakhiri Perang Salib III. Kedua tokoh tersebut mendemonstrasikan senjata mereka masing-masing.
Richard menghunuskan pedang terbaiknya dan Salahuddin memamerkan sebuah pedang dari baja Damaskus. Tentang Pedang Damaskus Scott menggambarkan, “Melengkung dan berkilauan, warnanya biru kusam, ditandai dengan sepuluh juta garis berkelok-kelok. Ini adalah senjata yang menakutkan.”
Kemampuan pedang Damaskus yang luar biasa telah membuat para penjajah Eropa berusaha mengungkap rahasia pembuatannya. Mereka mencoba mencari tahu rahasia dari keunggulan pedang legendaris tersebut.