“Keunikannya bisa berkaitan dengan sel saraf… dan pada saat racun masuk ke sistem saraf, akan masuk ke sistem saraf besar… Dalam beberapa kasus digunakan untuk terapi kanker, karena bisa dengan cepat masuk ke sel saraf terutama di otak. Kasus di Amerika, misalnya adalah anak dua tahun dengan gejala kanker otak dan dipakai dokter untuk terapi dan bisa sampai ke otak.”
“Beberapa ilmuwan menggunakan sebagai terapi kanker yang baru karena sifatnya cepat dan ukuran yang tak besar (molekulnya) dan bisa masuk dengan cepat ke bagian tubuh yang relatif susah dijangkau oleh obat yang berukuran lebih besar. Biasanya obat kanker itu molekulnya besar,” kata Rama.
“Jadi pengobatan dengan racun kalajengking digunakan karena ukurannya lebih kecil yang susah ditembus oleh obat kanker konvensional.”
Rama, dosen dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB, mengatakan racun kalajengking saat ini dipakai sebagai cikal bakal obat masa depan.
“Di masa depan, ini jadi salah satu sumber obat masa depan yang luar biasa. Potensinya luar biasa,” kata Rama dan menyatakan tak hanya racun atau bisa kalajengking tapi juga binatang lain.
“Pepida (racun) jenis ini ukurannya kecil dan efek sampingnya kecil. Umurnya pendek dan tak ada istilah kecanduan,” tambahnya.[kfrts]