Dia merefleksikan, “Afrika Selatan tampak putus asa, tetapi begitu ada tekanan untuk menghentikan apartheid, seluruh konsep berubah. Seluruh konsep Palestina dapat diubah dari apa yang disebut sebagai negara Yahudi menjadi Negara Bebas Palestina. Apa yang sangat buruk? Ini hanya penyimpangan dari 70 tahun terakhir yang aneh bahwa kami tidak hidup dengan damai. Kami hidup bersama sebagai saudara dan saudari di Palestina, dan berkembang.”
Beberapa kritikus menolak untuk menawarkan kelompok Neutrei Karta sebuah platform karena tuduhan seputar perilaku dan hubungannya. Namun kelompok tersebut bersikeras bahwa mereka akan terus melakukan tugasnya, karena bagi mereka, itu adalah mandat yang diberikan Tuhan.
Rabi Weiss mengakui, “Kami sedikit letih; kami telah melihat begitu banyak kekejaman di Gaza dan Tepi Barat. Selalu ada orang yang terkejut. Tentu saja, orang-orang Zionis terkejut; mereka mengatakan kami anti-Semit dan apa yang kami lakukan akan menyebabkan pertumpahan darah Yahudi.”
“Mereka menyerang Gaza dengan drone, orang dibunuh setiap hari, dan setiap orang memiliki keluarga. Setiap anggota terpengaruh dan semua orang di kamp pengungsi yang hidup dalam kemelaratan, menurut Anda apakah mereka tumbuh dewasa yang penuh kasih sayang?,” kata Rabi Weiss
“Kami memberi tahu mereka bahwa kami menyakiti Anda, dan memberi tahu mereka bahwa orang-orang Yahudi tidak menerima apa yang dilakukan Zionis. Ini benar-benar menentang logika di setiap level, tetapi dunia setuju dengan propaganda Zionis dan mesin PR (public relation) mereka. Kami ingin menghentikan pertumpahan darah dan membangun jembatan,” paparnya.[em/dari berbagai sumber]