Oleh Ustadz Abdullah Nashih Ulwan
Keempat: Merusak Wanita Muslimat
Yaitu dengan memperhatikan gerakan-gerakan kebebasan wanita, mengadakan diskusi-diskusi disekitar hak-hak wanita dan persamaannya dengan laki-laki. Membatalkan peraturan Islam dalam hal beristri lebih dari satu dan menentang dibolehkannya talak. Ini semua dimaksudkan untuk menimbulkan keraguan terhadap kesesuaian syariat Islam dalm kehidupan.
Pendeta Zueimier telah menulis sebuah makalah dengan judul A-‘Alamul Islamil Yaum (Dunia Islam Hari ini). Ia berkata didalamnya, “Belum pernah ada kaidah yang berlandaskan tauhid, yang lebih besar dari agama Islam, yang tersebar di seluruh benua Asia dan Afrika yang sangat luas. Akidah Islam telah menembus hati dua ratus juta manusia. Ikatan yang paling erat yang mengikat mereka adalah bahasa Arab, sehingga merupakan reruntuhan bangunan tua yang menumpuk di atas bukit yang membaris di timur Kairo. Atau seperti barisan gunung yang menggapai awan, mencakar langit, bersinar puncaknya dengan sinar tauhid. Kaki-kakinya dipenuhi curam-curam jurang beristri banyak dan kejatuhan kedudukan wanita.
Kemudian musuh Islam ini mengakhiri pidatonya dengan memberi nasihat kepada para missionaries agar tidak putus asa. Sebab, ulat kebebasan wanita telah menggerogoti tulang masyarakat Islam. Katanya, “Hendaknya para missionaries tidak putus asa jika melihat hasil missionaries di kalangan kaum muslimin masih lemah. Karena sudah merupakan suatu kenyataan, bahwa telah tumbuh dalam hati kaum muslimin kecenderungan kuat terhadap ilmu-ilmu Eropa dan kebebasan wanita.”
Penulis Prancis popular, Massio Atein La Mai, menulis makalah dalam majalah prancis Al-‘AAlamin, edisi 15 September 1901. Ia menggambarkan perencanaan matang untuk menghancurkan Islam. “Sesungguhnya metode pendidikan anak-anak Muslim, meski punya pengaruh seperti sudah kita terangkan, namun pendidikan gadis-gadis di sekolah kependetaan adalah lebih menjamin tercapainya apa yang kita cita-citakan. Bahkan saya katakan, bahwa pendidikan anak-anak gadis dengan metode ini adalah jalan satu-datunya untuk menghancurkan Islam oleh pemeluknya sendiri.”
Missionaris wanita, An-Miligan, berkata, “Kami telah mengumpulkan gadis-gadis dari kalangan ningrat dalam barisan fakultas wanita di Kairo. Tidak ada tempat lain yang memungkinkan untuk mengumpulkan jumlah seperti ini yang terdiri atas gadis gadis muslim di bawah pengaruh (wibawa) Kristen. Oleh karena itu, tidak ada jalan yang lebih dekat kepada penghancuran benteng Islam dari sekolah ini.”
Wahai saudaraku kaum pendidik, apakah anda mengetahui sebagian rencana Kristen yang tercela ini dalam upaya menghapus akidah Islam dari jiwa pemudi-pemudi kita,dan memutus hubungan antara mereka dengan Islam?
Apakah telah anda ketahui, bahwa semua tujuannya adalah untuk merobek kesatuan Islam di kawasan masyarakat Islam, sehingga mereka dapat merealisasikan angan-angan mereka dalam tubuh kaum Muslimin ?
Apakah anda telah mengetahui bahwa tujuan terakhirnya adalah merusak keluarga muslim,agar setiap individu yang terdiri atas pemuda dan pemudi bertolak dalam keserbabebasan tanpa ikatan apa-apa?
Jika telah mengetahui semua ini, maka hadapilah tanggungjawab yang diberikan Allah kepadamu dengan sepenuh hati. Tunaikanlah seluruh kewajiban sesempurna mungkin, hingga akhirnya anak-anak dan keluarga kita selamat dari usaha merusak yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam.