Sekarang, ini anak-anak mana yang tak mengenal Naruto? Tokoh komik dan film animasi ini (bahasa Jepangnya manga dan anime) sangat populer di kalangan anak-anak. Mereka menggandrunginya, seperti halnya Shinchan beberapa waktu lalu.
Namun sama seperti Shincan—dan notabene film dan novel asal Jepang lainnya, Naruto mengandung banyak sekali muatan pornografi dan kekerasan.
Jika situasi adegan menjadi benar-benar panas, para karakter di seri Naruto tidak jarang mengatakan “Damn!” (sialan, brengsek) dan “Bastard” (bajingan). Kedua kata ini memiliki makna yang kasar dalam bahasa Inggris.
Kekerasan mungkin yang paling kuat tentang Naruto. Menimbang bahwa Naruto adalah sesuatu yang diperuntukkan bagi anak-anak, jumlah kekerasannya sangat mengejutkan. Walau memang seri Naruto bercerita tentang Ninja, sehingga ada penggunaan seni bela diri kiri dan kanan, namun tingkat kekerasannya sangat melimpah. Ada banyak perkelahian dengan senjata tajam, dan banyak darah. Perkelahian itu bahkan menakutkan, dan cukup intens. Jelas bukan sesuatu yang sehat untuk anak-anak.
Sedangkan adegan-adegan porno Naruto misalnya, dalam film kartun tersebut ada adegan Naruto sedang minum minuman keras, dikelilingi lima perempuan setengah telanjang. Lalu, Naruto yang sedang mabuk berkata; "Serasa di surga." Kartun Naruto juga memuat adegan berciuman dan adegan ranjang. Dalam Naruto juga ada adegan ia tengah mandi dengan seorang perempuan seksi dengan hanya mengenakan baju mandi yang sangat mengundang.Yang memprihatinkan, komik Naruto menempati urutan teratas yang dikonsumsi anak-anak.
Jadi, hati-hati jika membiarkan anak Anda menonton atau membaca Naruto. Lebih baik, pikirkan seribu kali sebelum mengizinkan mereka mengonsumsinya. (sa/berbagaisumber)