“Demi Tuhan sebenarnya aku tahu apa yang dia (Rasulullah) katakan memang benar. Tapi ada satu hal yang menghalangiku dari mengimani dia, yaitu bahwa dulu Bani Qushay berkata ‘kami memiliki hak Al Hijabah’. Kami pun menyahut, ‘baik!’ Lalu mereka berkata lagi: ‘kami memiliki hak-hak As Siqayah’. Kami pun menyahut ‘baik!’. Lalu mereka berkata lagi: ‘kami memiliki hak An Nadwah. Kami pun menyahut ‘baik!’. Lalu mereka berkata lagi: ‘Kami memiliki hak Al Liwa’. Kami pun menyahut ‘baik!’. Lalu mereka memberi makanan sebagaimana kami juga memberi makanan. Sampai ketika bahu kami bersentuhan (kedudukan yang setara), mereka berkata: ‘Dari nabi ada seorang nabi’. Kalau itu maka demi Tuhan aku tidak akan menyetujuinya,” (Sumber: Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia).
Dalam riwayat lain disebutkan Abu Jahal suatu saat berkata: “Kami sering berlomba untuk meraih kehormatan dengan Bani Abdu Manaf. Ketika mereka memberikan makanan, kami pun memberikan makanan, ketika mereka membuat barang perniagaan kami pun membuat barang perniagaan, ketika mereka memberi kami pun memberi. Sampai ketika bahu kami bersentuhan dan kami seperti kuda pacu, mereka berkata ‘Dari kami ada seorang nabi yang mendapat wahyu dari langit’. Bagaimana mungkin kami akan mengakui itu? Demi Tuhan kami tidak akan pernah mau mendengar atau mempercayainya selamanya.” (rol)