Kebanyakan kota-kota provinsi di Rusia memiliki jalan utama bernama Lenin. Anda biasanya dapat menemukan toko yang menjual barang mewah dan pusat-pusat perbankan di sana. Sekarang, mereka cenderung masyarakatnya seperti di negara kapitalis.
Di tengah hampir setiap alun-alun, termasuk di Belarus dan di Ukraina, ada patung menjulang tinggi Lenin, dan ketika melihat ke bawah para penjaga toko yang ramai. Dibanding dengan masa zamannya Lenin, kehidupan sekarang sangat paradok, bahkan masyarakat bekas Soviet itu sudah jauh meninggalkan warisan ideologi Lenin. Lenin dihormati oleh kelompok Rusia pinggiran yang radikal – orang yang merasa nostalgia terhadap masa lalu rezim Soviet, dan kelompok Stalinisme yang anti-Semit.
Kultus terhadap Lenin terpusat di Lapangan Merah Moskow. Di mana mumi tubuh Lenin dipajang permanen di mausoleum. Di masa lalu, warga Soviet diharapkan untuk melaksanakan ziarah ke tempat peristirahatan pemimpin Komunis itu. Persis seperti di Lapangan Merah China, di mana setiap harinya, ribuan orang dari segala berkunjung ke Lapangan Merah, melihat tubuh Mao Tse Tung, yang berbaring sebagai mumi.
Sekarang menjadi perdebatan di Rusia tentang warisan Lenin yang berupa ideologi komunisme. Beberapa kalangan Komunis Rusia, ingin mengkultuskan dan menjadikan warisan Lenin menjadi abadi. Tapi ada orang Kristen Ortodoks Rusia membenci Lenin. Karena Lenin menghancurkan Tsarisme. Kemudian, Lenin berbalik menjadi ateisme yang menjadi landasan ideologi resmi Soviet. Banyak orang Rusia, yang ingin pria yang dimakamkan itu – diangkat sebagai seorang negarawan.
Rusia yang memulai kehidupan baru mereka setelah jatuhnya sistem komunisme dan Uni Soviet. “Anak-anak Soviet hampir menganggap kakek Lenin sebagai Santa Claus,” kata Daria Beliaeva, seorang analis keuangan yang berumur 30 tahun yang melihat ke belakang pada era Soviet. “Tapi kemudian, saya mendengar bahwa Jerman mengirimnya ke Rusia dalam sebuah kereta lapis baja untuk memicu revolusi Rusia. Saya juga mendengar bahwa ia memerintahkan penghancuran sekitar 100 gereja,” ujarnya.
Daria tidak terlalu menjadikan Lenin sebagai idola, karena Lenin memiliki akar Yahudi. “Dia memiliki unsur-unsur jahat dalam dirinya. Sekarang, ia harus dikubur”,tambahnya.
Ahli politik ahli Kagarlitski Boris, seorang mantan pembangkang Lenin , mengatakan “Pihak berwenang Rusia menggunakan perdebatan tentang latar belakang Yahudi Lenin dan tentang penguburan-nya sebagai dalih untuk mengambil simpati masyarakat kita”, ungkapnya.