Maka, mereka pun mendatangi Nabi Muhammad SAW dan berkata, “Wahai Nabi Allah, Muhammad engkau adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah SWT mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Mintakanlah syafaat kepada Tuhanmu untuk kami. Tahukah engkau, apa yang kami alami saat ini?”
Maka, Nabi Muhammad SAW bertolak hingga sampai di bawah Arsy.’ Beliau bersimpuh sujud kepada Allah.
“Kemudian Allah SWT membuka pintu hatiku untuk memuji-Nya yang belum pernah dilakukan kepada seorang pun sebelumku,” kata Nabi.
Maka Allah berkata, “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu! Mintalah, niscaya permintaanmu akan dikabulkan; dan syafaatilah, niscaya syafaatmu akan diterima.”
Lalu aku mengangkat kepalaku seraya berucap, “Umatku, wahai Tuhanku, umatku! Wahai Tuhanku, umatku.”
Lalu dijawab oleh Allah SWT, “Wahai Muhammad, masukkanlah umatmu yang tidak dihisab melalui pintu surga sebelah kanan.”
Rasulullah SAW mengakhiri sabdanya kepada para sahabat dengan mengatakan: “Demi Zat yang jiwaku ada di tangannya, jarak antara kedua daun pintu surga itu seperti jarak antara kota Makkah dan kota Bushra (sebuah kota di Syam di Suriah).” (HR. Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)[jk/rol]