Disabdakan oleh Nabi SAW bahwa mereka lalu mendatangi Adam dan berkata, “Wahai Adam, bapak umat manusia. Allah SWT menciptakanmu dengan Tangan-Nya, meniupkan roh-Nya ke dalam dirimu, memerintahkan para malaikat untuk bersujud, dan menempatkanmu di surga. Maukah engkau memintakan syafaat kepada Tuhanmu untuk kami? Tahukah kamu apa yang kami alami dan menimpa kami saat ini?”
Adam menjawab, “Sesungguhya, Tuhanku sangat marah pada hari ini. Dia tidak pernah marah seperti itu sebelum dan sesudahnya. Dia pernah melarangku mendekati pohon, namun kulanggar. Aku sibuk mengurusi diriku sendiiri. Pergilah kepada selainku. Pergilah kepada Nuh!”
Mereka pun mendatangi Nuh dan berkata, “Wahai Nuh, engkau addalah Rasul pertama yang diutus kepada penduduk bumi. Allah SWT menilaimu sebagai hamba yang banyak bersyukur. Tahukah engkau apa yang menimpa kami saat ini? Maukah engkau memintakan syafaat kepada Tuhanmu untuk kami?”
Nuh menjawab, “Sesungguhnya, hari ini Tuhanku sangat marah. Dia tidak pernah marah seperti itu sebelum dan sesudahnya. Sesungguhnya aku punya doa yang telah kuserukan supaya Tuhan menghukum kaumku. Aku sibuk mengurusi diriku sendiri. Pergilah kepada selainku. Pergilah kepada Ibrahim!”
Doa yang dimaksud Nabi Nuh AS ialah doa yang dipanjatkan ke hadirat Allah SWT saat dirinya marah kepada kaumnya yang mendustakannya serta menyatakan tetap dalam kekufuran. Setelah doa itu dipanjatkan Nuh, terjadilah banjir yang sangat dahsyat, sebagaimana diabadikan dalam dua ayat berikut: