Perjalanan Sayyid Quthb ke Amerika: Islam Selesaikan Masalah Hanya Dengan Butuh Beberapa Ayat Qur'an (7)

Kondisi seperti diatas tidak pernah ditemukan dalam Islam. Islam, menurut Sayyid Quthb lebih memiliki solusi mengakar untuk menciptakan masyarakat yang sehat jiwanya. Jika Amerika mencetak banyak buku dan menghabiskan ratusan juta pound, maka dengan bahasa elegan Sayyid Quthb berujar, “Sementara Islam melenyapkan kebiasaan yang telah mengakar di masyakarat jahiliah hanya dengan beberapa lembar ayat Qur’an.” Subhanallah.

Perjalanan Sayyid Quthb ke Amerika: Wanita AS Bersuka Ria Sementara Jenazah Suaminya Masih di Dalam Rumah (4)

Ada sebuah pengalaman menarik tentang hal ini yang diuraikan dengan sangat baik oleh Sayyid Quthb. Kisah ini pernah ia tulis dalam Majalah Ar Risalah tertanggal 15 November 1951. Menurutnya, saat mendapati musibah, masyarakat Amerika nyaris menghadapinya tanpa hati dan perasaan. Ini pernah terjadi saat Sayyid Quthb berada di Rumah Sakit George Washington.

Perjalanan Sayyid Quthb ke Amerika: Keprimitifan Bangsa Amerika Memandang Seks (3)

Salah satu yang dilahirkan Amerika terhadap masyarakatnya adalah apa yang disebut oleh Sayyid Quthb sebagai “Keprimitifan dalam memandang Seks”. Menurut Al Kholidi, Sayyid Quthb memaparkan berbagai bukti atas apa yang diucapkannya dan menjelaskan kenyataan Amerika yang menunjukkan keprimitifan seksual. Seperti penampilan seorang pemudi guna memikat pemuda.

Perjalanan Sayyid Quthb Ke Amerika: Wanita Nashrani Itu Menangis Mendengar Bacaan Qur'an (2)

Pada akhir tahun 1948, akhirnya Sayyid Quthb meninggalkan Iskandariah, Mesir, menuju Amerika melalui Kapal Api dengan melintasi laut tengah dan mengarungi samudera Atlantik. Diatas kapal api itulah banyak persitiwa yang terjadi dan membekas dalam hatinya. Bahkan kenangan dalam perjalanan menuju Amerika itu banyak dituangkan saat ia menulis Tafsir Fii Dzhilalil Qur’an. Salah satu kisahnya saat beliau melihat seorang misionaris Kristen berupaya mengkristenkan orang-orang Islam yang menumpang kapal tersebut. Kejadian itu berlangsung tepat ketika waktu bergulir menuju Shalat Jum’at.