Di Kalah ini banyak terdapat komoditas seperti kemenyan (Arab), Kamper, Cendana, kayu jati, timah putih, kayu hitam, buqur, segala macam rempah-rempah, dan masih banyak komoditas lain yang tidak bisa disebutkan di sini karena banyak sekali.
Pada masa ini, kapal-kapal Oman hilir mudik bolak-balik berlayar ke Kalah ini. Maharaja ditaati di penjuru pulau-pulau ini. Pulau yang menjadi tempat kediamannya itu amat subur dan pemukimannya teratur.
Orang yang bisa kita percaya menceritakan jika ada seekor ayam jago yang berkokok di waktu sahur, seperti ayam jago kita, maka akan bersahut-sahutan kokoknya hingga seratus farsakh lebih.
Hal itu lantaran pemukimannya saling bersambung dan berhubungan, tidak ada yang ditinggalkan dan tidak ada yang hancur.
Jika ada yang hendak bepergian, maka dia bisa berangkat kapan saja dan jika sudah Lelah maka ia bisa beristirahat di mana saja.
Catatan-catatan seperti ini banyak sekali, hanya saja tak mudah untuk menentukan akurasi zonasi wilayah yang dimaksud oleh sang penulis. Mengingat nama-nama wilayah telah banyak berubah. Perlu penelitian panjang untuk mengetahui secara akurat wilayah-wilayah tersebut.
Semoga kedepan bisa kita tuangkan menjadi buku geografi dalam catatan muslim.[GlobalReview]
Oleh: Abu Bakar Ibn Said, Peneliti Senior dari Sultanate Institute, dan Pemimpin Redaksi Islam Today. Tinggal di Solo, Jawa Tengah.