Dalam surat terakhirnya kepada Nizamuddin, Imam Al Ghazali mengungkapkan, penolakannya untuk kembali menerima jabatan sebagai imam besar di Universitas Nizamiah di Baghdad. Al Ghazali mengaku, sudah bahagia berada di Thus. Berkumpul dengan murid dan keluarganya. Jika pergi ke Baghdad, Al Ghazali mengatakan, kepergiannya itu hanya akan didasari satu di antara dua alasan. Pertama, demi kekayaan dan kemuliaan duniawi. Kedua, demi menambah prestasi-prestasi keagamaannya.
Lagi pula, Imam Al Ghazali mengungkapkan, dia telah mengucap janji saat mengunjungi makam Hadrat Ibrahim AS. Pertama, dia tidak akan mendatangi istana raja. Kedua, tidak akan menerima segala bentuk pembayaran dari pemerintah. Ketiga, tidak akan menyibukkan diri dalam segala bentuk perselisihan keagamaan. (Disarikan dari buku Surat-Surat Al Gha zali Kepada Para Penguasa, Pejabat Negara dan Ulama karya Abdul Qayyum).(kl/rol)