Imam Al Ghazali pun memberi gambaran bahwa salah satu tugas utama hakim adalah menjaga hak milik anak yatim. Jika seorang hakim tidak melaksanakan tugas-tugas dengan jujur dan tulus terhadap anak yatim, bagaimana dia bisa diharapkan untuk melaksanakan keadilan secara baik terhadap orang lain. Lain halnya hakim-hakim jujur dan saleh. Dengan keputusan mereka yang baik, mereka akan menghibur orang-orang patah hati. Hakim-hakim ini pun akan menaungi orang-orang miskin tertindas yang dicampakkan oleh ketidakadilan dan kejahatan pegawai negara.
Dalam surat lainnya, Imam Al Ghazali menekankan keharusan penguasa untuk memihak kepada rakyat miskin. Di dalam surat ini, secara khusus imam Al Ghazali meminta Nizamuddin untuk bertafakkur selama satu hingga dua jam. Perdana menteri itu diminta untuk bertafakur tentang orang-orang miskin yang darah dan keringatnya telah dihisap oleh pegawai-pegawai pemerintah. Imam berjuluk Hujjatul Islam ini pun merumuskan satu doa untuk dibaca oleh Nizamuddin.
‘Ya Rabbi! Saya berdoa kepada-Mu untuk melindungi saya dari kejahatan-kejahatan yang Engkau ketahui. Pencipta segala, Yang Maha Kuasa dan bijaksana, bantulah saya di dalam zikir kepada-Mu, dan agar menjadi orang yang sungguh bersyukur kepada-Mu atas keadaan saya sekarang dan apa yang saya harapkan terjadi. Penguasa bumi, Yang Mempunyai Kerajaan Yang Kekal dan Yang Kedaulatan-Nya Abadi, kasihanilah raja-raja yang kerajaannya berada di tepi bencana yang paling mengerikan. Bangunkan dia dari tekanan jiwa, dan mampukan dia untuk bekerja dengan jujur dan penuh semangat bagi rakyat banyak, baik secara moral maupun ekonomi. ‘
‘Tahun-tahun saya diliputi dengan kegelisahan tentang masa depan Kerajaan Seljuq. Engkau adalah penolong bagi orang yang menderita dan penawar semua kegetiran. Tawarkanlah kegelisahan-kegelisahan saya. Jika tidak Engkau ulurkan kasih- Mu kepada diri yang ikhlas seperti ini, tidak akan ada lagi bantuan lain bagi suatu jiwa yang patah, dan tidak ada lagi pelipur bagi hati yang terluka.’
Al Ghazali pun berkata, sedikit kemurahan di dalam kerajaan duniawi ini di anugerahkan kepada abdi-abdi-Nya. Rasa syukur terbaik yang bisa disampaikan adalah dengan menegakkan kebenaran, menghapus kekejaman, dan penindasan. Berbelas kasih kepada orang-orang yang hina dan miskin. Allah SWT pun telah meng isyaratkan ini di dalam Alquran. “Hai Daud! Sesungguhnya Kami jadikan kamu khalifah di muka bumi. Maka, berilah keputusan di antara manusia dengan adil. Dan, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. (QS 38:26).