Seperti yang dikisahkan oleh Nabi Muhammad melalui hadis yang diriwayatkan oleh An-Nawwas bin Sam’an berikut:
Ketika Allah mewahyukan kepada Isa, ‘Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada seorang pun dapat mengalahkannya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku ke gunung Thur, kemudian Allah mengutus Ya’juj dan Ma’juj, mereka datang dari setiap tempat yang tinggi.
Maka kelompok pertama dari mereka melewati danau Thabariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang belakangan dari mereka berkata, ‘Di danau ini dulu pernah ada airnya.’
Nabiyullah Isa dan para Sahabatnya dikepung, sehingga pada hari itu kepala seekor sapi lebih berharga daripada seratus dinar milik salah seorang dari kalian. Kemudian Nabi Isa dan para Sahabatnya berdoa kepada Allah, lalu Allah mengutus ulat-ulat pada leher-leher mereka (Ya’juj dan Ma’juj), akhirnya mereka semua mati bagaikan satu jiwa yang mati.
Kemudian Nabi Isa dan para Sahabatnya turun (dari gunung) ke bumi, dan ternyata mereka tidak mendapati satu jengkal pun di bumi kecuali penuh dengan bau busuk dan bangkai mereka. Selanjutnya Nabi Isa dengan para Sahabatnya berdoa kepada Allah, maka Allah mengutus sekelompok burung yang lehernya bagaikan leher unta, lalu burung tersebut mengambil dan melemparkan bangkai-bangkai itu ke mana saja sesuai dengan kehendak Allah. (Muslim).
Siapa sesungguhnya mereka? Kapan keluarnya? Hanya Allah yang tahu, yang jelas kita semua harus mempersiapkan diri dengan peningkatan keimanan.
Setelah kejadian musnahnya Ya’juj Ma’juj, dalam tempo yang tidak diketahui terjadilah tanda-tanda kiamat berikutnya.