Eramuslim.com – Nabi Muhammad Saw atau Rasulullah Saw adalah manusia yang suci dan terjaga dari perbuatan dosa. Keturunan dan keluargannya pun adalah orang-orang baik yang Insya Allah selalu berada dalam lindungan dan kasih sayang-Nya.
Dalam buku Tanya Jawab Akidah Ahlussunnah wal Jamaah karya Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith Al-Alawi Al-Husaini (Ulama Madinah kelahiran Jakarta Tahun 1936), dijelaskan tentang adanya larangan membenci dan menyakiti Ahlul Bait Rasulullah Saw .
Berbagai persoalan termasuk menyangkut akidah dan amaliyah ‘ahlussunnah wal jamaah’ dijawab oleh ulama ahli fiqih dalam buku yang judul aslinya “Al-Ajwibah al-Ghaliyah fi ‘Aqidah al-Firqah al-Najiyah”. Mengenai Ahlul Bait ini disebutkan banyak sekali ayat Al-Quran dan Hadits tentang larangan membenci Ahlul Bait Rasulullah.
Ahlul Bait adalah keluarga Nabi. Bagi yang ingin menyelamatkan imannya hendaklah berhati-hati, jangan sampai membenci salah seorang dari Ahlul Bait Rasulullah. Sebab dapat membahayakan iman dan kehidupannya di akhirat, dan di dunia.
Para ulama menyebutkan bahwa orang yang menyakiti Ahlul Bait dan menyakiti Nabi Muhammad maka sama dengan menyakiti Allah Ta’ala. Al-Quran memberi ancaman tentang hal ini sebagaimana fırman-Nya:
اِنَّ الَّذِيۡنَ يُؤۡذُوۡنَ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فِى الدُّنۡيَا وَالۡاٰخِرَةِ وَاَعَدَّ لَهُمۡ عَذَابًا مُّهِيۡنًا
“Sesungguhnya (terhadap) orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan azab yang menghinakan bagi mereka.” (QS 33, Al-Ahzab Ayat 57)
وَمَا كَانَ لَـكُمۡ اَنۡ تُؤۡذُوۡا رَسُوۡلَ اللّٰهِ وَلَاۤ اَنۡ تَـنۡكِحُوۡۤا اَزۡوَاجَهٗ مِنۡۢ بَعۡدِهٖۤ اَبَدًا ؕ اِنَّ ذٰ لِكُمۡ كَانَ عِنۡدَ اللّٰهِ عَظِيۡمًا
“Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak boleh (pula) menikahi istri-istrinya selama-lamanya setelah (Nabi wafat). Sungguh, yang demikian itu sangat besar (dosanya) di sisi Allah.” (QS 33, Al-Ahzab Ayat 53)
Di dalam Hadits disebutkan:
إن النبي صلى الله عليه وسلم قال وهو على المنبر ما بال اقوام يؤذوننى فى نسبى وذوى رحمى الا من آذى نسبى وذوى رحمى فقد آذانى ومن آذانى فقد آذى الله تعالى
Sesungguhnya Nabi telah bersabda sedangkan beliau di atas mimbar: “Apa keadaan kaum yang menyakiti aku dalam nasab dan kerabatku. Ingat, barangsiapa yang menyakiti keturunanku dan orang-orang yang mempunyai hubungan denganku, berarti ia menyakiti aku, dan barangsiapa menyakiti aku, maka ia benar-benar menyakiti Allah Ta’ala.” (HR At-Thabrani dan Al-Baihaqi)
إن الله حرم الجنة على من ظلم اهل بيتى او قاتلهم او اعان عليهم او سبهم
“Sesungguhnya Allah melarang masuk surga terhadap orang yang menganiaya ahlu baitku, atau orang yang memerangi mereka, atau orang yang membantu orang yang memerangi mereka, atau orang yang memaki-maki mereka.” (HR. Imam Ahmad)
إن النبي صلى الله عليه و سلم قال لو ان رجلا صفن بين الركن والمقام و صلى وصام ثم مات وهو مبغض لأهل بيت محمد صلى الله عليه وسلم دخل النار
Sesungguhnya Nabi bersabda: “Andaikata seorang laki-laki berdiri antara hajar aswad dan maqam Ibrahim melakukan shalat dan puasa, kemudian meninggal dunia sedangkan membenci ahli bait Muhammad, maka ia masuk neraka.” (HR at-Thabrani dan Al-Hakim)
قال عليه الصلاة والسلام اشتد غضب الله على من آذانى فى عترتى
Rasulullah bersabda: “Murka Allah menjadi sangat terhadap orang yang menyakiti aku tentang keluargaku.” (HR Ad-Dailami).
Riwayat lain, Beliau bersabda: “Sesungguhnya saya memerangi orang-orang yang memerangi ahli bait saya, dan saya memberi jaminan selamat kepada orang-orang yang berdamai dengan ahli bait saya.” (HR. at-Turmudzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim)
Bahkan dalam Tafsir Al-Qurthubi disebutkan:
حرّمت الجنة على من ظلم اهل بيتي و آذاني في عترتي
“Surga diharamkan bagi siapa saja yang menzhalimi ahlu baitku dan menyakiti aku melalui keturunanku.” [Tafsir Al-Qurthubi (16/22). (Albar/muslimobsession)