Hadits ini diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dengan kualitas yang sama, sekalipun beberapa rawi yang terdapat dalam sanad Hadits ini berbeda dengan jalur Hadits pertama. Bahkan dinilai sebagai rawi-rawi yang tsiqah (kredibel) dan dhabit (kuat hafalannya), namun dijumpai adanya dua rawi yang divonis dha’if sebagaimana penjelasan di atas. Sedang Hadits riwayat Imam Ahmad dari jalur Anas bin Malik ra sebagai berikut:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَمَامَ الدَّجَّالِ سِنِينَ خَدَّاعَةً يُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيَتَكَلَّمُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الْفُوَيْسِقُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ. (رواه أحمد)
“Dari Anas bin Malik ra berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sebelum munculnya Dajjal akan ada beberapa tahun munculnya para penipu, sehingga orang jujur didustakan, sedang pendusta dibenarkan. Orang yang amanat dikhianati, sedang orang yang suka berkhianat dipercaya, dan para al-ruwaibidhah angkat bicara,” ada yang bertanya, apa itu ruwaibidhah? Rasulullah saw bersabda, “Orang fasik yang berbicara tentang persoalan publik” (HR Ahmad).
Selain Hadits tersebut di atas, terdapat Hadits lain yang berbicara hal ini, sehingga menurut kajian penulis, dengan melihat beberapa jalur yang ada, maka Hadits yang berbicara tentang hal ini dapat dikategorikan sebagai Hadits hasan li–ghairihi (Hasan karena dukungan dari jalur lain). Hal senada dikemukakan oleh kritikus Hadits, Syu’aib Al-Arnauth, dalam Ta’liq Musnad Ahmad no. 7912, yang menilai riwayat Ibnu Majah sebagai Hadits hasan, pun Ibnu Hajar al-Asqalani mengomentari sanadnya dengan jayyid (bagus).
Bahkan kritikus Hadits lain, Nashirudin al-Albani, men-shahih-kan riwayat Ibnu Majah sebagaimana termaktub dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibni Majah no. 4036. Maka, Hadits ini dapat dijadikan sebagai dalil-argumentasi. Terlebih lagi, hal yang dibicarakan terkait dengan pesan moral dan perintah menjauhkan diri dari sifat-sifat tercela.