Pada sebuah kunjungan ke kamp pengungsi Palestina di sebelah selatan Lebanon, mantan juara tinju kelas berat itu mengatakan: “Atas nama pribadi dan seluruh umat Islam Amerika, saya menyatakan dukungan terhadap jihad rakyat Palestina untuk membebaskan tanah airnya dan mengusir penjajah Zionis.”
Pada 28 Juni 1985, Ali tiba di ‘Israel’ untuk menuntut pembebasan saudara sesama Muslim Palestina yang dipenjara ‘Israel’. Ia mengatakan akan membahas pembebasan 700 tawanan Muslim itu dengan “pejabat tertinggi di ‘Israel’”. Namun, para politisi Tel Aviv menolak bertemu ikon yang tak kenal rasa takut itu dan mengatakan ’Israel’ tidak berniat untuk berunding melalui juara tinju Muhammad Ali.
Sumber: Sahabat Al-Aqsha (ts)