Jika diperhatikan, sebenarnya terowongan-terowongan kuno itu adalah saluran-saluran drainase air (drainage) dimasa lalu. Namun karena yang membuat orang Belanda yang badannya lebih besar, maka untuk dapat membersihkannya dibuatlah saluran-saluran air yang juga lebih besar.
Apalagi standar mereka, di kota-kota Eropa, saluran airnya memang terkenal jauh lebih besar dan bisa dimasuki orang tanpa terlalu menundukkan badan. Bahkan beberapa standar mereka salurannya bertingkat, yang mana bagian atas untuk instalasi kabel dan gas, sedangkan saluran bawah untuk air.
Sementara itu, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta dimasa itu, Teguh Hendarwan mengatakan, butuh izin dari pihak Istana Kepresidenan untuk proses pembersihan selokan yang ada di Jalan Medan Merdeka Utara.
Menurutnya, selama izin belum keluar, petugas tidak bisa masuk ke dalam selokan yang ada di lokasi tersebut.
Teguh pun menceritakan kejadian beberapa minggu sebelumnya saat muncul genangan di jalan depan Istana.
Ketika itu, ia sebenarnya sudah memerintahkan petugas dari instansinya untuk segera mengecek selokan yang ada di sana.
“Pas kami mau ngebersihin, ternyata harus ada izin dari sana,” kata Teguh di kantornya. Menurutnya, izin yang pihaknya ajukan itu, baru dikeluarkan beberapa minggu kemudian.
Hal itulah yang membuat pihaknya baru bisa membersihkan selokan di Jalan Medan Merdeka Utara kala ini. “Izinnya baru keluar kemarin. Langsung tadi pagi kita turun, dibantu Angkatan Laut,” ujar Teguh. (©IndoCropCircles.com)