Detasemen IV Komando Pasukan Katak Koarmabar dari Angkatan Laut menemukan saluran air kuno itu saat membantu Pemprov DKI mengecek tumpukan lumpur di saluran air, pada siang hari di tahun 2016 silam.
Anggota pasukan katak (pasukan penyelam TNI AL) mengambil gambar terowongan itu saat menelusuri lorong-lorong saluran air tersebut.
Komandan Detasemen IV Kopaska Koarmabar, Kapten (P) Edy Tirtayasa, mengatakan dari enam saluran air di sekitar istana, diketahui ada dua saluran air yang bisa membawa seseorang bisa masuk ke dalam Istana Presiden.
Namun Edy enggan mendetailkan daerah mana di dalam istana yang bisa ditembus lewat saluran air itu. Ia menjelaskan bahwa saluran air yang tembus ke dalam Istana Presiden itu cukup besar dan bisa dimasuki tubuh orang dewasa.
Sementara itu, Walikota Jakarta Pusat di masa itu, Mangara Pardede, mengatakan memang ada beberapa saluran dari beberapa zaman yang berbeda ada di bawah istana.
Saluran drainase air pada masa lalu
Saluran itu sudah saling bertumpuk-tumpuk, makanya pihaknya ingin memetakan lagi saluran air tersebut. Termasuk soal kerawanan adanya saluran air yang bisa menembus ke Istana Presiden tersebut.