Di Rusia mencatat nama wanita dengan tinta emas, dialah Catherine Yang Agung, Maharatu Rusia setelah menggulingkan dan menghabisi riwayat suaminya, dan kemudian membuktikan bisa mengubah Rusia yang miskin menjadi salah satu kekaisaran yang terkaya dan terkuat di dunia.
Dari negeri Maghribi pernah lahir pejuang wanita terbaik abad 20, dia lah Jamilah. Ia adalah pejuang nasional Aljazair. Bersama mahasiswa-mahasiswa Aljazair lainya, ia tergabung dalam Front pembebasan Nasional Aljazair. Perjuangannya melawan pendudukan Prancis di Aljazair tak hanya melalui jalur Diplomasi, Ia juga aktif dalam jalur baku tembak dengan pasukan prancis.
Malahayati simbol wanita Indonesia Dengan data dan fakta maka sangat wajar jika Laksamana Malahayati di pilih sebagai tokoh emansipasi wanita, dia adalah pemimpin yang di segani oleh kawan dan lawan, kalau perlu tanggal 11 September di jadikan hari emansipasi wanita. Malahayati merupakan sebuah cetakan hasil mahakarya bangsa Indonesia.
Sangat ironi bahkan untuk memilih tokoh emansipasi wanita kita harus mengekor ke negeri penjajah, yang bikin miris adalah tokoh yang dipilih adalah kawan Belanda.
Ketika Negara-negara maju berkoar masalah kesetaraan gender terutama terhadap Negara berkembang dewasa ini, wilayah nusantara telah lama mempunyai pahlawan gender yang luar biasa. Laksamana perang wanita pertama di dunia. Namanya kemudian dipakai sebagai nama divisi wanita ormas nasional demokrat, garda wanita Malahayati.
Salah satu kapal perang RI bernama KRI Malahayati, namanya juga diguanakan sebagai nama universitas di Sumatera dan ada sebuah lagu yang diciptakan oleh Iwan Fals berjudul Malahayati .
Wanita juga mampu menyaingi kehebatan lelaki, dia sejajar dan setara tanpa ada diskriminasi. Seperti Joan of Arc di Prancis, Ratu Isabella di Spanyol atau Jamilah di Aljazair dan Malahayati di Indonesia wanita yang tangguh dan mampu mengubah sejarah. Sejarah bukan sekedar nostalgia, tapi dia adalah inspirasi untuk masa depan.
Penulis: Indra Sastrawat (Kompasiana)