Eramuslim.com – Dengan tatapan tajam pandangan matanya menatap jauh ke selat Malaka, dia lihatnya puluhan kapal Belanda yang arogan hendak memasuki bandar Aceh Darussalam. Dengan ucapan Bismillah, dicabutnya sebilah Rencong dari pingganngya, seketika takbir pun pecah di seantero bandar Aceh. Semangatnya menjiwai ratusan innong bale dan ribuan laskar Aceh maju serentak menghadang laskar kaphe. Dengan gagah berani dia perintahkan armada Aceh menyerang Belanda.
Laksamana wanita pertama di dunia
Hari itu tekadnya sudah bulat, mati syahid atau Belanda hancur lebur. Tidak sia-sia perjuangan rakyat Aceh, Belanda kalah telak bahkan pemimpinya yang legendaris Cornelis Houtman tewas ditangan Malahayati dalam pertarungan satu lawan satu. Hari itu tanggal 11 September 1599.
Siapa Malahayati !!! dia adalah laksamana wanita dari Aceh dan merupakan laksamana wanita pertama di dunia. Namanya berkibar setelah menghancurkan armada laut Belanda yang terkenal dan membunuh Cornelis Houtman, anda tahu siapa Cornelis Houtman !!! dia adalah perintis penjajahan Belanda di Indonesia, tabiatnya dikenal buruk dan membuat kerusakan di Banten dan Madura. Tapi tidak berdaya di hadapan rencong sang laksamana Malahayati.
Malahayati yang ditinggal mati suaminya, tidak membuatnya patah semangat tapi sebaliknya semangatnya membuncah ketika semangat jihad memanggilnya.
Malahayati layak di jadikan inspirasi dan contoh emansipasi bagi wanita Indonesia, dan tanggal 11 September pantas dijadikan sebagai hari wanita Indonesia. Saya berbeda dengan kebanyakan rakyat Indonesia yang lebih memilih tanggal 21 April sebagai hari yang layak di berikan kepada wanita Indonesia. Tanggal 21 April adalah hari kelahiran RA.Kartini. Siapa RA.Kartini ???
Habis Gelap Terbitlah Terang
Kartini merupakan priyayi dari kalangan bangsawan Jawa yang dekat dengan Belanda. Karena di besarkan dengan pendidikan Belanda, Kartini bisa berbahasa Belanda karena itu dia sering berkorespondensi dengan karibnya di Belanda bernama Rosa Abendanon.