Nicmetin Erbakan pantas mendapatkan kehormatan sebagai "Seorang Pejuang Islam", atas perjuangannya yang gigih, tak mengenal lelah, sepanjang hidupnya untuk menegakkan cita-cita Islam di tengah-tengah kehidupan politik Turki yang sekuler.
Erbakan membangun "Gerakan Islamis" di Turki, yang harus menghadapi kehidupan sekuler yang keras, dan kuatnya dominasi militer, yang menjadi ‘garda depan’ sistem sekuler di negeri yang pernah menjadi pusat kekhalifahan Islam.
Erbakan yang meninggal dalam usia 85 tahun itu, sekalipun seorang Islamis, sikapnya tidak mengurangi kemampuannya untuk melakukan kerjasama dengan berbagai kekuatan politik Turki, dan mampu berinteraksi secara jujur dengan kekuatan politik lainnya, tanpa menjadi seorang oportunis.
Seperti ketika Erbakan memenangkan pemilu tahun 1996, dan kemudian melakukan kerjasama dengan pemimpin Partai Tanah Air, Tancu Ciller, dan kemudian membentuk pemerintahan Turki, dan Erbakan menjadi predana menteri. Tetapi, umur pemerintahannya tidak panjang, hanya satu tahun, karena dibubarkan militer Turki, yang tidak ingin Erbakan mengembangkan pandangan-pandangannya yang Islamis itu, kemudian menjadi sebuah kebijakan Turki.
Dengan warisan sejarah sebagai bangsa besar, yang pernah menjadi ‘epicentrum’ (pusat) dunia Islam, Erbakan telah membuat ‘Blue Print" (Cetak Biru), sebagai pandangannya yang menyeluruh di bidang monoter, ekonomi, politik, dan pertahanan. Erbakan yang lulusan akademi militer dan pembuat tank Jerman itu, seorang yang bercita-cita membangun solidaritas di dunia Islam, dan ingin mengambalikan peran historis Turki. Erbakan telah menjadi tonggak politik Turki modern, pasca Kemal Atturk.
Erbakan, saat sebelum terpilih menjadi perdana Turki, tokoh yang sangat karismatis itu, sudah mempunyai ‘Blue Print", tentang sistem monoter (mata uang) Islam, sistem ekonomi Islam, sistem pertahanan, dan budaya yang ingin diwujudkannya, saat berkuasa.
Semuanya visinya itu, sebagai bentuk komitmentnya untuk membangun kembali dunia Islam. Di mana Erbakan ingin mewujudkannya melalui sebagai kerjasama negara-negara dalam Group 8 atau G 8. Tetapi, gagasan itu, belum sempat diwujudkannya, dan terjadi kudeta militer, dan menyingkirkannya dari kekuasaan, dan militer melarang Erbakan ikut dalam politik Turki, selama lima tahun.
Mantan Perdana Menteri Turki dan pemimpin gerakan Islam meninggal di Ankara pada hari Minggu lalu. Kematiannya datang sehari sebelum ulang tahunnya, dan saat akan meluncurkan buku karangannya yang ia tulis dengan: "Kudeta Pasca Turki Modern".
Necmettin Erbakan mengabdikan hidupnya dalam sebuah gerakan Islam yang dikenal dengan "Milli Görüş", sebuah gerakan yang memiliki akar dalam politik Islam di Turki.
Sejarah Hidup Erbakan.
Erbakan adalah seorang insinyur, akademisi, ilmuwan, dan politisi, yang kemudian mendirikan dan menjadi pemimpin partai politik. Keterlibatannya dalam politik, kemudian mengantarkannya menjaid Perdana Menteri Turki dari tahun 1996 sampai 1997. Erbakan tokoh dan pemimpin Islam pertama yang menjadi perdana menteri Turki. Pada tahun 1997 ia dikudeta oleh militer, dan dipaksa mundur sebagai perdana menteri, dan kemudian dilarang berpolitik oleh mahkamah konstitusi, selama lima tahun.
Erbakan lahir di Sinop, di pantai Laut Hitam di Turki utara. Setelah pendidikan perguruan tinggi di İstanbul Lisesi, dan ia lulus dari Fakultas Teknik Mesin di Universitas Teknik Istanbul (ITU) pada tahun 1948, dan menerima gelar PhD dari Universitas RWTH Aachen, Jerman. Erbakan, seorang ahli pembuat tank, yang mendapatkan penghargaan atas kemampuannya itu. Setelah kembali ke Turki, Erbakan menjadi dosen di ITU dan diangkat sebagai profesor pada tahun 1965 di universitas yang sama. Setelah bekerja beberapa waktu dalam industri, dan menjadi pelopor di dunia industri Turki, kemudia Erbakan beralih ke politik, serta terpilih sebagai wakil dari Konya pada tahun 1969.
Ideologi Necmettin Erbakan ditetapkan dalam sebuah manifesto, yang ada dalam gerakan Milli Görüş (Nasional View), yang diterbitkan pada tahun 1969. Gerakan Milli Gorus, berakar pada prinsip-prinsip Islam, dan menjadi sebuah gerakan besar di Turki, yang memiliki kesamaan dengan IkhwanulMuslimin di Mesir. Karena itu, sepanjang kehidupan Erbakan, yang terlibat aktif dalam gerakan Milli Gorus, terjalin hubungan yang sangat erat, antara Milli Gorus dengan Ikhwan.
Milli Gorus adalah sebuah gerakan yang berbasis agama, yang memiliki sayap politik di Turki sejak tahun 1970. Kemudian, Erbakan telah menjadi pemimpin dari berbagai partai politik Islam yang didirikan atau diilhami oleh gerakan Milli Gorus, dan mendapatkan dukungan rakyat Turki, dan populer dikalangan rakyat. Tetapi, partai-partai Islam di Turki yang didirikan oleh Erbakan berulang kali dibubarkan oleh penguasa sekuler di Turki. Pada 1970-an, Erbakan menjadi ketua Partai Keselamatan Nasional, puncaknya, membentukkoalisi dengan Partai Republik yang dipimpin Perdana Menteri Bulent Ecevit selama krisis Siprus 1974.
Ketika militer melangsungkan kudeta tahun 1980, dan partainya Erbakan dilarang di pentas politik, kemudian Erbakan muncul kembali setelah referendum untuk mencabut itu pada tahun 1987, dan selanjautnya Erbakan memimpin Refah Partisi (Partai Kesejahteraan). Erbakan secara mengejutkan sukses memimpin Partai Refah, dan menjadi kekuatan politik yang besar, serta memiliki pengaruh yang luas, ketika pemilu 1995.
Erbakan menjadi Perdana Menteri pada tahun 1996, dan koalisi dengan Doğru Yol Partisi (Partai Jalan Sejati), yang dipimpin Tansu Ciller. Erbakan adalah perdana menteri pertama Turki dari kalangan muslim taat di Turki modern. Sebagai perdana menteri, ia berusaha membangun hubungan dengan negara-negara Arab. Selain mencoba untuk mengikuti program kesejahteraan ekonomi, yang tujuannya meningkatkan kesejahteraan antara warga Turki, pemerintah mencoba menerapkan pendekatan politik multi-dimensi untuk hubungan dengan negara-negara tetangga.
Militer Turki secara bertahap meningkatkan kekerasan dan tekanan politik kepada pemerintah Erbakan, akhirnya mendorong Erbakan untuk mundur 1997 dalam sebuah langkah yang telah dijuluki sebagai "kudeta postmodern".
Partai Kesejahteraan (Partai Refah), kemudian dilarang oleh pengadilan, yang menilai bahwa partai memiliki agenda untuk mempromosikan fundamentalisme Islam, dan Erbakan dilarang aktif berpolitik.
Meskipun dilarangan melakukan aktivitas politik, Erbakan tetap bertindak sebagai mentor dan penasehat informal untuk anggota mantan Partai Repah yang mendirikan Partai Kebajikan pada tahun 1997. Partai Kebajikan dianggap inkonstitusional pada tahun 2001, dan dilarang. Pada saat larangan terhadap Erbakan dibidang politik telah berakhir, dan ia mendirikan Partai Felicity, yang ia adalah pemimpin tahun 2003-2004 dan sekali lagi dari 2010 dan seterusnya.
Gerakan Islamis yang digerakkan oleh Erbakan yang berusaha ingin membangun kerjasama yang luas dengan dunia Islam, dan ingin mengembalikan peran histroris Turki, kehilangan tokohnya yang hari Minggu lalu, meninggal. Erbakan benar-benar seorang pejuang Islam dengan caranya, ingin membangun kembali peran sejarah Turki bagi masa depan Islam. Erbakan dan Mili Gorus telah menjadi tonggak penting bagi Turki modern.(mhi)