Seorang anggota dari Akademi Riset Islam, Muhammad Al Shahat Al Jundi menjelaskan bahwa Allah SWT memilih Nabi Ibrahim As dengan keutamaan dan kehormatan yang lebih besar dari pada nabi-nabi lainnya. Karena itu, menurut dia, umat Islam menyebutkannya dalam tahiyat akhir.
Sementara itu, seorang ulama Sunni dari Mazhab Hanafi, Badaruddin al-‘Aini memiliki pendapat lain tentang mengapa Ibrahim dipilih untuk disebutkan di dalam tahiyat akhir.
Menurut dia, Nabi Ibrahim dibacakan saat tasyahud akhir karena pada saat Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan para nabi dan rasul pada malam Miraj, tidak ada satu pun dari mereka yang menyapa umatnya kecuali Nabi Ibrahim.
“Jadi Nabi SAW memerintahkan kami untuk mendoakannya di setiap akhir sholat hingga hari kiamat sebagai balasan atas kebaikannya,” katanya. (ROL)