Abu Daud meriwayatkan dari Abdullah bin Amr, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, bahwa Beliau bersabda, Biarkan orang-orang Habasyah selagi mereka membiarkan kamu (tidak mengganggu kamu). Sesungguhnya tidak akan ada orang yang (berani) membongkar barang-barang simpanan dalam Kakbah selain Dzussuwaiqatain dari Habasyah.
Imam Ahmad meriwayatkan pula bahwa Ibnu Abbas mengabarkan kepada perawi hadis ini, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Seakan-akan aku melihatnya, orangnya hitam, dengan congkaknya dia merobohkannya (Kakbah) batu demi batu.
Dan menurut riwayat Imam Ahmad pula dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah bersabda, Malam dan siang tak akan berhenti bergulir sebelum ada seorang lelaki dari kalangan kaum budak menjadi raja, dia bernama Jahjah.
Yaumul Khalash
Adapun kota Madinah, sebagaimana telah Salsa bahas dalam catatan terdahulu mengenai Dajjal, bahwa Dajjal tidak dapat memasuki kota Madinah dan Makkah. Di setiap sudut jalan di Madinah ada malaikat-malaikat yang menjaganya agar tidak dimasuki Dajjal.
Dalam sahih Al-Bukhari diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah bersabda, Madinah tidak dapat dimasuki Dajjal maupun wabah penyakit.
Telah dijelaskan pula bahwa Dajjal hanya bisa tinggal di luar kota, lalu terjadilah goncangan hebat tiga kali, yang mengakibatkan kaum munafik maupun orang-orang fasik, laki-laki dan perempuan, semuanya keluar dari dalam kota, dan tinggallah orang-orang mukmin dan muslim, laki-laki dan perempuan di dalam kota Madinah. Dan hari itu disebut sebagai Yaumul Khalash (Hari Pembersihan).
Demikian sebagaimana pernah dinyatakan oleh Rasulullah, Sesungguhnya kota ini (Madinah) adalah Thaibah (harum). Dia sendiri akan membuang kotorannya lalu semerbaklah keharumannya.
Kota Madinah akan tetap ramai pada saat Dajjal beroperasi, dan ramai pada masa datangnya Rasulullah Isa bin Maryam Alaihis Salaam, sampai beliau wafat dan dikubur disana. Sesudah itu semua, barulah penduduk Madinah akan keluar meninggalkan kota. (Inilah)