Bagi mereka yang menganggap Natsir bagian dari kelompok Islam “radikal”, silakan berpikir ulang. Sebab fakta sejarah mengungkap, Natsir adalah tokoh di balik “Mosi Integral”, sebuah upaya menyatukan seluruh elemen Indonesia ke dalam satu negara yang utuh, tak terpecah dan berserikat. Natsir lah yang mengembalikan Indonesia kepada format negara kesatuan dari bentuk negara serikat.
Torehan Natsir di dunia politik tak main-main. Natsir adalah pendiri sekaligus pemimpin partai politik Masyumi. Di dalam negeri, ia pernah menjabat menteri dan perdana menteri Indonesia, sedangkan di kancah internasional, ia pernah menjabat sebagai presiden Liga Muslim se-Dunia (World Muslim Congress) dan ketua Dewan Masjid se-Dunia.
Lantangnya suara Natsir membuatnya memilih mundur dari tampuk pemerintahan pada tahun 1951, hanya setahun setelah Natsir dipercaya menjadi perdana menteri kelima di negeri ini.
Kerasnya peringatan Natsir pada pemerintahan Soekarno yang pada saat itu berakrab-akrab ria dengan Komunis, membuatnya dikirim ke penjara dan partai Masyumi yang didirikannya dibubarkan.