Eramuslim.com – Selain Malaysia, para pebisnis Zionis-Israel selama ini ternyata ikut mengeruk untung dari usaha jual belinya dengan importir di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS)-nya Zionis-Israel mengklaim nilai perdagangan Indonesia-Israel tahun lalu mencapai US$ 250 juta atau sekitar Rp 3 triliun.
Aktivitas perdagangan kedua negara ini bahkan dilaporkan 10 kali lebih besar dari data perdagangan langsung yang tercatat resmi sebesar US$ 24,9 juta.
Mengutip laporan Times of Israel, Kamis, 18 September 2014. para pebisnis Zionis-Israel ini bertransaksi secara diam-diam melalui kedutaan Israel di Singapura. Kedutaan Israel di sana mengatakan bahwa sebagian besar perdagangan dilakukan dengan cara ini, termasuk dengan Indonesia.
Perdagangan diam-diam antara Israel dan negara-negara Islam dikabarkan telah berlangsung selama beberapa dekade, melalui perantara pihak ketiga seperti Siprus, Turki dan Yordania. Namun Israel juga memang memiliki hubungan perdagangan resmi yang dilakukan secara langsung terdaftar di negara-negara seperti Arab Saudi dan Yaman.
Dalam hubungan dagang dengan negara Asia Tenggara, daya pikat ekspor dari produk teknologi tinggi Israel tampaknya mampu menyingkirkan permusuhan politik yang sebagian menolak hubungan resmi dengan negara ini.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel Paul Hirschson menggambarkan aktivitas perdagangan dengan Malaysia ini merupakan kejutan yang menyenangkan”. Sementara dengan Indonesia, Hirschson menggambarkannya sebagai “rendah dan mengecewakan”.
“Israel melakukan banyak perdagangan dengan negara-negara yang kita tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dan kami lebih senang begitu,” katanya
Disinggung kemungkinan membangun dialog perdagangan yang lebih formal, dengan diplomatis Hirschon menjawab pihaknya telah secara berkala terlibat dalam dialog dengan negara-negara tersebut. “Kami hanya ingin menjalin hubungan diplomatik dan membuka kantor perwakilan,” ujarnya.(rz)