Seiring berjalannya waktu, nama Sai Baba menjadi perbincangan hangat. Selain digadang-gadangkan memiliki mukjizat, tidak lain juga bukti-bukti yang menyeret nama Sai Baba dalam serangkaian kasus pelecehan seksual.
Adalah fakta yang tidak dapat dipungkiri ketika nama Sai Baba terjerat “kisah” memalukan ini. Pada juni 2004, misalnya, dalam sebuah liputan khusus BBC yang berjudul “Secret Swami”, mengungkapkan dua pria warga Amerika yang bersaksi bahwa dalam sebuah acara penyembuhan, Sang Guru kerap menyentuh alat vital mereka. Dia mengatakan,
"Sai Baba adalah Tuhan. Dia bebas melakukan apapun yang dia ingin lakukan terhadap saya? Ia telah mempercayai saya, iman saya, cinta saya dan persahabatan saya, dia adalah diri saya dalam sebuah totalitas"
Masih dalam laporan itu, Alaya, korban lainnya juga mengatakan hal senada. Ia mengaku mengalami pelecehan seksual ketika menjalani ritual-ritual ajaran Sai Baba. Alaya merekam bagaimana Sai Baba berkata padanya seperti sebuah sabda yang mesti diikuti.
Alaya berujar: "Aku ingat dia berkata, jika Anda tidak melakukan apa yang saya katakan, hidup Anda akan dipenuhi dengan rasa sakit dan penderitaan." Keluarga Alaya sendiri merasa shock atas kejadian itu. Mereka secara terbuka merasa dikhianati oleh Sai Baba.
Selain itu dalam laporan lainnya yang menjelaskan praktik Sai Baba juga memperlihatkan gejala serupa. Seperti dikutip dari situs Rickross.com, dalam laporannya “Sex Scandal Swirls Around Sai Baba”, pada Dsember 2004, mengungkapkan beberapa pengakuan pengikut Sai Baba.
Dalam laporan itu, dikatakan Sai Baba memerintahkan pasiennya untuk menjatuhkan celananya dan memungkinkan sang Guru untuk memijat penisnya. Lebih rinci, salah seorang penggemar lainnya juga mengungkapkan,
"During my ‘private audiences’ with Sai Baba, Sai Baba used to touch my private parts and regularly massage my private parts, indicating that this was for spiritual purposes,"
Ada juga yang menulis,
"He grabbed my head and pushed it into his groin area. He made moaning sounds. As soon as he took the pressure off my head and I lifted my head, Sai Baba lifted his dress and presented me a semi-erect member, telling me that this was my good luck chance, and jousted his hips towards my face,"
Produser BBC, Eamon Hardy dan tim investigasinya melihat sebenarnya ada pertanyaan serius yang harus diungkap: Mengapa Sai Baba yang berkali-kali melakukan pelecehan menjadi sulit tejerat pasal hukum India? Eamon menilai bahwa di sinilah kedewasaan politik India akan diuji, apakah mereka fair memperlakukan Sai Baba atau tidak.
Pertanyaan Eamon menjadi sangat penting, sebab kita ketahui sendiri, petinggi-petinggi India justru adalah murid Sai Baba sendiri, bahkan paling tidak mereka menilai bahwa Sai Baba adalah guru Spiritual bagi masyarakat India dan tokoh yang harus dihormati.
Ini bisa dilihat ketika Politikus tinggi India, seperti mantan Presiden India Dr. A. P. J. Abdul Kalam dan mantan Perdana Menteri Atal Bihari Vajpayee menjadi tamu resmi ashram di Puttaparthi pada perayaan ulang tahun Sathya Sai Baba yang ke-80.
Terry Kennedy dalam laporannya “Deccan Herald: Sathya Sai’s birthday Celebrations On” mengungkapkan data yang fantasitis bahwa lebih dari jutaan, termasuk 13.000 delegasi dari India dan 180 negara lainnya yang hadir pada perayaan itu.
Akhirnya pertaruhannya menjadi sangat besar dan sulit ketika kasus ini harus menjatuhkan Sai Baba ke penjara, karena harga diri India menjadi ikut dipertaruhkan. Nama Sai Baba akhirnya bagai kartu mati sebagai satu-satunya warga negara yang tidak bisa dijerat pasal hukum.
Menariknya, sejak dirilisnya beberapa “temuan” skandal seks oleh Sai Baba, banyak bermunculan para korban-korban berikutnya yang ikut buka suara. Glen California Meloy, misalnya, orang yang menghabiskan 26 tahun sebagai pengikut Sai Baba, melakukan gugatan class action terhadap Organisasi Sai Baba di Amerika.
Meloy mewanti-wanti kepada seluruh warga dan orang tua akan kebiasaan Sai Baba yang menganggap dirinya Tuhan dan bisa melakukan apa saja kepada para pengikutnya atas nama: “Ini adalah sebuah perintah Tuhan!”.
Namun Sai Baba selalu menolak atas tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Ia mengaku tidak pernah melakukan serangkaian pelecehan seksual, sekalipun sudah banyak bukti dan korban yang mengungkap kebejatannya.
Di Swedia kasusnya juga ikut menohok Sai Baba. Conny Larsson, seorang aktor di negeri itu, mengungkapkan kisahnya saat dipaksa berhubungan seksual oleh Sai Baba. Pernyataan Larsson itu membuat geger Swedia, dan berdampak pada ditutupnya Organisasi Sai Baba di Swedia.
Pengakuan lainnya juga datang dari seorang mantan Ashram yang diizinkan oleh Mahkamah Agung India untuk menyelidiki kasus Sai Baba. Mantan relawan itu mengatakan ada kasus dimana anak-anak 14 tahun disuruh tinggal di kamar Sai Baba dengan dalih sebuah keberkahan. Namun sayang pada kebanyakan kasus, orang tua mereka adalah pengikut Sai Baba selama 20 tahun dan tidak percaya atas tuduhan itu.
Bahkan Pernah suatu ketika UNESCO menarik diri menjadi sponsor pada sebuah konferensi pendidikan di India terkait dengan Sai Baba dan menyatakan keprihatinan atas merebaknya laporan dugaan pelecehan seksual yang melibatkan anak muda dan anak-anak yang dilakukan oleh Sai Baba. Menariknya atas serentetan tuduhan itu, Sai Baba selalu mengelak, dan selalu lolos dari hukum India yang longgar terhadap dirinya.
Kini, Sai Baba telah menghadap Yang Maha Kuasa. Dan di hadapan Allah, di pengadilan yang paling tinggi, ketika tangan, kaki, dan mulut terkunci, mungkinkah ia masih bisa mengelak?(pz)