Di sisi lain, Lea sudah tidak lagi memberikan anak bagi Yakub. Lalu dia memberikan Zilpa, budak perempuannya, untuk dijadikan istri bagi Yakub. Dari pernikahan Yakub dengan istri keempatnya itu, dia dikaruniai dua orang putra yang dinamai Gad dan Asyer.
Dalam Alkitab, Terjemahan Baru, Kejadian 30:14-16, diceritakan, suatu hari, Ruben, anak pertama Lea, sedang memanen gandum dan membawakan buah dudaim, para cendikiawan Alkitab menyebutnya sejenis gingseng, dan diberikan kepada sang ibunda.
Saat itu Rahel melihatnya dan meminta beberapa dudaim pada Lea. “Berilah aku beberapa buah dudaim yang didapat oleh anakmu itu,” ujar Rahel. Lea menjawab, “Apakah belum cukup bagimu mengambil suamiku? Sekarang pula mau mengambil lagi buah dudaim pemberian anakku?” Rahel membalas, “Kalau begitu ku biarkan engkau tidur dengannya (Yakub) malam ini sebagai ganti buah dudaim anakmu itu.”
Ketika Yakub pulang dari ladang waktu petang, Lea menghampirinya dan berkata,
“Engkau harus singgah kepadaku malam ini, sebab memang engkau telah kusewa dengan buah dudaim anakku.” Sebab itu tidurlah Yakub dengan Lea pada malam itu, lalu
Allah mendengarkan permohonan Lea, sehingga dia kembali dianugerahi dua anak laki-laki dan satu anak perempuan bagi Yakub.
Melihat itu, Rahel memohon pada Allah SWT agar kemandulannya dapat terobati. Allah SWT yang melihat kesungguhan Rahel akhirnya menganugerahinya seorang putra yang dinamai Yusuf, kelak menjadi seorang nabi dan penasehat Raja di Mesir. “Allah telah menghapuskan aibku,” ujar Rahel setelah kelahiran Yusuf.
Setelah kelahiran Yusuf, Yakub mendatangi mertuanya, Laban, dan meminta izin untuk kembali ke tanah kelahirannya di Suriah, dan membawa serta istri-istri dan seluruh keturunannya. “Sekiranya aku mendapat kasihmu! Telah nyata kepadaku, bahwa Tuhan memberkati aku karena engkau. Tentukanlah upahmu yang harus kubayar, maka aku akan memberikannya,” ujar Laban.