Dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen, dari pernikahannya dengan Lea, Yakub memperoleh enam putra, Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon, yang kelak menjadi suku-suku bangsa Israel, dan seorang putri bernama Dina. Sedangkan dari pernikahannya dengan Rahel, Yakub memperoleh dua anak, yaitu Yusuf dan Benjamin.
Keganjilan muncul karena meski Yakub lebih mencintai Rahel dibanding istri pertamanya, namun Lea justru memberikan lebih banyak anak. Dalam Alkitab diceritakan bahwa Allah SWT melihat bahwa Lea menikah tanpa dicintai, maka dia dianugerahkan rahim yang subur, sedangkan Rahel menderita kemandulan. Saat Rahel menyadari bahwa dia tidak dapat melahirkan anak bagi Yakub sedangkan kakaknya telah memberikannya empat putra (Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda), muncullah kecemburuan yang membara.
Rahel berkata kepada Yakub, “Berikanlah kepadaku anak! kalau tidak, aku akan mati.” Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan dia berkata, “Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?” Rahel membalas, “Ini Bilha, budak perempuanku, hampirilah dia, supaya dia melahirkan anak untukku, dan supaya oleh dia akupun dapat mempunyai keturunan.”
Maka diberikannyalah Bilha, budaknya itu, kepada Yakub menjadi istrinya dan Yakub menghampiri budak itu. Setelahnya Bilha melahirkan dua anak, Dan dan Naftali, yang dinamai Rahel. “Allah telah memberikan keadilan kepadaku, juga telah didengarkan-Nya permohonanku dan diberikan-Nya kepadaku seorang anak laki-laki,” ujar Rahel saat Bilha melahirkan anak pertamanya, Dan. “Aku telah sangat hebat bergulat dengan kakakku, dan akupun menang,” ujar Rahel saat Bilha kembali melahirkan anak bagi Yakub, yang kemudian dinamai Naftali.