Eramuslim.com – Pada 19 Juli 2021, Ben & Jerry’s mencuit sesuatu yang menghebohkan di Twitter. Mereka berkata akan berhenti menjual es krim di wilayah pemukiman ilegal Zionis-Israel di wilayah Palestina di bagian Teluk Barat dan Yarusalem Timur.
Wilayah itu lazim disebut dengan Occupied Palestinian Territory (OPT). Saat ini, ada 4,5 juta warga Palestina yang merupakan penduduk sah di sana (2,7 juta di Teluk Barat dan 1,8 juta di Gaza).
Teluk Barat dan Yarusalem Timur saat ini memang ada dibawah kendali penjajah Israel sejak 1967. Lebih dari 600 ribu warga Yahudi tinggal di 140 pemukiman disana. Berlahan, terus menggeser wilayah dan keberadaan warga Palestina. Pemukiman itu tidak sah menurut hukum internasional. Tapi, penjajah Israel tidak peduli dan terus membangun pemukiman baru hingga sekarang.
Ben & Jerry’s mengatakan bahwa mereka tidak mau lagi menjual produk es krim mereka di wilayah pemukiman ilegal Israel atau OPT. Alasannya, karena dianggap “tidak sesuai dengan nilai yang dijunjung perusahaan,”.
Tentu saja hal ini membuat heboh dunia. Mengapa Ben & Jerry’s berani mengambil langkah yang sangat nekad ini? Apalagi, Ben & Jerry’s yang didirikan sejak 1978, di Vermont, Amerika itu berada di bawah kendali Unilever. Nah, yang menarik adalah melihat respon dunia terhadap langkah Ben & Jerry’s ini.
Ancaman Pemerintah Israel
Langkah pemboikotan Ben & Jerry’s ternyata benar-benar membuat pemerintah penjajah Israel mencak-mencak.