Eramuslim.com – Payung sebagai tameng, grup obrolan yang aman, dan isyarat tangan sebagai peringatan bakal adanya rencana tindakan keras polisi, demonstran pro-demokrasi Thailand telah terinspirasi dan belajar dari rekan-rekan mereka di Hong Kong.
Foto-foto dari Bangkok sepanjang akhir pekan mengenai para aktivis yang mengenakan topi keselamatan, kacamata dan masker gas untuk melawan polisi telah sangat mengingatkan orang kepada metode yang digunakan oleh pengunjuk rasa Hong Kong tahun lalu.
Dan untuk melawan tindakan keras polisi yang kian kasar, para aktivis Thailand juga meniru taktik unjuk rasa dan gerilya flashmob “jadilah air” di Hong Kong yang merupakan filosofi yang dihubungkan dengan pahlawan seni bela diri Bruce Lee.
“Sekarang kami seperti arus yang bergerak cepat yang siap mengubah arah setiap saat,” kata Panumas “James” Singprom, salah seorang pendiri Free Youth yang merupakan salah satu kelompok utama gerakan demonstrasi Thailand.
“Negara telah memaksa kami untuk beradaptasi dengan cepat.”
Para demonstran Thailand mengabaikan peringatan dan larangan berkerumun untuk menangkal gerakan mereka yang telah mengundang puluhan ribu orang turun ke jalan dalam beberapa bulan terakhir untuk menuntut reformasi pemerintah dan monarki yang sangat berkuasa.
Dan guna menghindari pengawasan dan penangkapan, seperti rekan-rekan mereka di Hong Kong, mereka mengandalkan layanan pesan terenkripsi seperti Telegram untuk mengoordinasikan demonstrasi dengan hanya menerima lokasi-lokasi yang direncanakan satu jam sebelum setiap unjuk rasa digelar.