Ilustrasi islam (unsplash.com/sylwiabartyzel)
eramuslim.com – Bunga tidur atau mimpi merupakan kondisi saat kita berada di alam bawah sadar yang kita sendiri terkadang tak memahami mengapa bisa terjadi suatu kejadian tertentu.
Adapun mimpi yang dinanti-nantikan setiap muslim tentu mimpi bertemu dengan baginda Nabi Muhammad SAW.
Akan tetapi, mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW biasanya dialami oleh orang-orang tertentu saja. Seperti yang dialami oleh Imam Al-Ghazali yang mimpi bertemu Nabi sebagai petunjuk keilmuan beliau.
Kisah mimpi itu bahkan ditulis oleh ulama Mesir Abdul Aziz Ahmad bin Abdul Aziz, dalam bukunya yang berjudul “Ra’aytun Nabiyya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: Mi’atu Qishshatin min Ru’an Nabiy” (Aku bermimpi bertemu Rasulullah: Ratusan kisah orang-orang yang memimpikan Nabi). Buku tersebut berkisah bahwa mimpi bertemu Rasulullah bukanlah hal biasa.
Adapun ciri-ciri mimpi bertemu Rasulullah SAW bermacam-macam.
Pertama, seseorang dalam mimpinya akan menjumapai sosok yang berkata, “Aku adalah Rasulullah, atau Aku adalah Muhammad bin Abdullah, atau Aku adalah nabimu,”
Kedua, seseorang yang mimpi itu akan melihat sosok yang agung dan diagungkan. Dia meyakini orang yang ditemui dalam mimpi itu bukan orang sembarangan. Orang itu diyakini sebagai Rasulullah meski tidak ada yang memberitahu hal tersebut.
Ketiga, seseorang yang mimpi akan melihat seseorang yang dihormati. Kemudian, ada orang yang memberitahukan bahwa orang tersebut adalah Rasulullah SAW.
Dalam mimpi terkadang kita diganggu setan dan jin yang mampu menyerupai makhluk apa pun. Keduanya bisa berubah wujud dalam bentuk manusia maupun hewan.
Yang menjadi kelemahannya, setan dan jin tidak bisa menyerupai Rasulullah SAW. Nabi bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari, “Barang siapa melihatku, ia telah melihat kebenaran karena setan tidak bisa menjelma dalam rupaku,” (HR. Bukhari).[akurat]