Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan seorang tokoh sepuh dalam pergerakan Islam dan mendapat berbagai “warisan” yang tidak ternilai harganya. Salah satu warisan itu berupa “Program Delete” atau Program Penghapusan yang dilakukan konspiran globalis terhadap siapa pun yang dikehendaki mereka.
“Mereka, musuh-musuh Islam itu, telah lama membuat satu daftar siapa saja orang yang dianggap musuh besar, musuh yang bisa dirangkul atau dimanfaatkan (ditunggangi), dan musuh yang tidak perlu ditakutkan. Kriteria musuh yang tidak perlu ditakutkan adalah siapa pun yang menentang kerja mereka namun musuh-musuh itu tidak mempunyai kemampuan apa-apa selain mengutarakan penentangannya. Mereka bisanya hanya ikut demo misalnya, tanpa sungguh-sungguh menjalani hidup dengan perlawanan dan perjuangan. Paginya ikut demo namun siangnya sudah kongkow-kongkow di mall misalnya, sambil asyik menikmati makanan dan minuman yang nyata-nyata sebagian labanya dialirkan ke Israel.
Sedangkan kriteria musuh yang bisa dirangkul atau dimanfaatkan adalah orang-orang yang menentang agenda besar mereka, terdiri dari orang-orang pintar, well educated, namun bisa dijinakkan dengan berbagai kenikmatan atau kenyamanan seperti jabatan, kekuasaan, harta, atau dengan disodorkan perempuan.
Dan yang terakhir adalah kriteria musuh yang benar-benar harus diwaspadai. Yang terakhir ini terdiri dari orang-orang expert bahkan jenius, namun memiliki pandangan hidup yang fundamentalis dan selama hidupnya dipergunakan untuk berjuang melawan agenda besar mereka tanpa kompromi. Sosok yang terakhir ini malah jarang yang terkesan fundamentalis dari luarnya. Tidak bisa “dibeli” dengan kursi kekuasaan atau yang lainnya, tidak bisa dirayu, dan mereka tidak takut mati. Orang-orang terakhir inilah yang paling ditakuti musuh-musuh Islam. Sebab itu berhati-hatilah,” demikian salah satu paparannya.
Program Penghapus (Vanished Programme)
Terhadap orang-orang jenius namun memiliki pandangan hidup fundamentalis, yang tidak takut mati atas segala yang diperjuangkannya, para musuh-musuh al-haq ini membuat satu program yang disebut sebagai Program Penghapusan. Ini sama artinya dengan Program Penghilangan secara paksa. Strateginya bisa dengan diculik lalu dibunuh di suatu tempat terpencil dan mayatnya tidak bisa ditemukan, diberi racun yang mematikan, dibunuh dengan cara seolah-olah mengalami kecelakaan lalu lintas, dibunuh dengan suatu rekayasa tertentu, atau dibunuh dengan cara yang benar-benar kasar dan terbuka seperti yang banyak ditampilkan dalam film-film Hollywood, seperti meledakkan mobilnya saat target memutar kunci pintu mobil atau kunci starternya, dan sebagainya. Tujuannya satu: menghilangkannya. To Vanished.
Apa yang dipaparkan tokoh sepuh ini ternyata bukan isapan jempol. Salah satu rentetan kejadian yang sungguh-sungguh terjadi adalah apa yang menimpa puluhan (dicurigai ratusan) ilmuwan atau saintis ternama atau jenius dunia yang tewas secara ganjil dalam dua dekade terakhir ini.
Mereka banyak yang menemui ajal dengan cara yang tidak biasa. Ada yang meninggal karena suatu penyakit yang dalam riwayat kesehatannya tidak tercantum, ada yang ditemukan tewas ditembak orang tak dikenal namun dikatakan bunuh diri, ada yang meledak bersama bom yang diletakkan di mobilnya, ada yang tewas dengan leher menganga dan apartemennya terbakar habis, ada pula yang lenyap begitu saja bagai ditelan bumi saat berjalan-jalan kaki di pagi hari, dan sebagainya.
Para ilmuwan ini kebanyakan berasal dari disiplin ilmu bioteknologi dan juga farmasi. Dari yang tengah melakukan riset terhadap berbagai sampel virus, hingga yang tengah dipekerjakan angkatan bersenjata Amerika di dalam unit rahasia untuk meneliti berbagai senjata bio-kimia seperti anthrax dan cacar.
Mereka juga terdiri dari berbagai macam lapisan, dari segelintir mahasiswa jenius yang memiliki minat yang sangat tinggi dalam memecahkan berbagai pertanyaan yang ada di kepalanya, hingga seorang profesor ahli yang sangat berpengalaman. Mereka semua dengan berbagai keahliannya yang tinggi, dianggap sangat membahayakan agenda besar kelompok globalis ini sehingga dimasukkan dalam “daftar hapus”.
Sejumlah kalangan telah mempertanyakan hal ini, namun lagi-lagi yang ditemukan adalah keterangan resmi yang sama sekali tidak memuaskan. Banyak pihak meyakini jika semua itu didalangi oleh tangan-tangan yang tidak terlihat, tidak tersentuh hukum, namun memiliki berpengaruh yang sangat kuat di tingkat internasional.
Anehnya lagi, semua itu tidak menjadi berita besar yang dimuat di berbagai suratkabar dan majalah dunia. Tak urung, semua ini menimbulkan jutaan tanda tanya di benak banyak orang. Teori konspirasi pun bermunculan dengan berbagai versi. Semuanya masih menjadi praduga yang sangat sulit dilacak kebenarannya, walau bukan mustahil dalam suatu waktu akan terbongkar habis.
Agenda Besar Konspiran Globalis
Siapa yang dimaksudkan dengan Konspiran Globalis? Apa sebenarnya agenda besar mereka? Secara bercanda, JK Rowling di dalam Harry Potters menamakan mereka dengan “Dia yang tidak boleh disebut namanya”. Ini sepertinya tepat. Kelompok konspiran globalis merupakan kelompok yang sangat berpengaruh, super kaya, anti agama langit (namun mempersembahkan dirinya untuk melayani Iblis atau Lucifer), dan memiliki banyak sekali nama dan kelompok, seperti Illuminaty, Freemasonry, Bilderberger, Bohemian Groove, Templar, Zionis, Rosikrusian, Liberalis, dan sebagainya.
Selain organisasi atau perkumpulan atau persaudaraan induk yang bersifat rahasia, mereka juga membuat banyak sekali tentakel-tentakelnya yang bekerja sepenuhnya untuk mempercepat pencapaian agenda mereka ini. Tentakel-tentakelnya antara lain Trilateral Commission, United Nations dan semua lembaga di bawahnya, World Bank, IMF dan semua perbankan internasional, Jaringan Liberal dan Neo Liberal, dan laon-lain. Mereka bergerak di semua bidang kehidupan, terutama di bidang ekonomi, politik, dan media (baik media ilmiah maupun hiburan). Guna mendukung semua itu mereka dengan serius juga menguasai industri militer dunia.
Agenda mereka adalah apa yang telah dicantumkan di lembaran satu dollar AS, yakni “Novus Ordo Seclorum” atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai “The New World Order”. Kita menyebutnya sebagai “Tata Dunia Baru”. Pelaksanaan menuju ke arah itu disebut sebagai Globalisasi.
Novus Ordo Seclorum merupakan Satu tatanan dunia baru di mana mereka sebagai TUAN sedangkan orang di luar mereka sebagai budak. Tata Dunia Baru yang sepenuhnya sekular (seclorum) dimana semua agama langit hancur (yang ada cuma sebatas ritual dan atribut-atribut luarnya, sedangkan esensi agama itu sendiri musnah. Kaum Muslimin cuma mengerjakan sholat, puasa, pergi haji, zakat dan sedekah, dan hanya mencantumkan Islam di KTP-nya, namun lalai dalam berjuang menegakkan tauhid di muka bumi dengan sebenar-benarnya tauhid, menyerahkan loyalitas sepenuhnya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dan bukan kepada sesama manusia). Di dalam tatanan baru itu, semua agama langit tinggal sekadar kulit luarnya, dan mayoritas manusia telah memeluk agama baru yakni “Pluralisme” yang dianggap universal.
Siapa mereka yang disebut sebagai Konspiran Globalis itu? Mereka adalah elit dunia seperti Rotshchild, Rockefeller, Dinasti Bush, Dinasti Windsor, dan sebagainya. Sebagian besar dari mereka menghindari sorotan pers dan bergerak di bawah tanah secara sangat rahasia. Mereka adalah penerus (dalam arti sesungguhnya, karena memiliki garis darah yang sama) cita-cita dari Namrudz dan Firaun. Agama mereka pun sama, yakni Kabbalah. Merekalah yang berada di balik semua konspirasi dunia, seperti halnya rentetan kematian yang janggal yang menimpa para ilmuwan dunia selama dua dekade terakhir. Siapa saja saintis itu dan bagaimana mereka menemui ajal? (bersambung/ridyasmara)