Teriakan kata-kata dalam bahasa Perancis? Seperti yang telah dilontarkan bahwa kepolisian Perancis telah menyatakan, “mereka tak teridentifikasi”. Bukankah itu sesuatu yang spesifik? Dan mengapa pengambil video itu telah tahu bahwa akan terjadi aksi terorisme disana? Dengan kamera yang sepertinya telah disiapkan?
Inilah pengalihan terhadap opini publik, bahwa masyarakat digiring kepada apa yang disebut sebagai “False Flag’, agar masyarakat dunia langsung percaya bahwa para penembak itu adalah Al-Qaeda, organisasi cikal bakal yang dibuat AS untuk memerangi Uni Soviet pada masa tahun 1080-an dimaasa “Perang Dingin”.
Jadi opini ditekankan bahwa kelompok muslim telah memerangi dan membunuh kelompok muslim lainnya. Itu terlihat karena polisi yang ditembak pada video adalah juga seorang muslim. Dan pakaian penembak lebih mirip kelompok ISIS dibanding Al-Qaeda.
Petugas kepolisian tengah menggelar pencarian besar-besaran untuk menangkap pelaku penembakan. Media sedunia pun heboh, karena terbukti pula bahwa nyaris semua media sejagat memang telah ‘dikendalikan” mereka. Semua itu agar dapat mengelabui masyarakat dunia dalam operasi andalannya yang selalu jitu karena disokong oleh media dunia, yaitu Operation False Flag.
Crisis Actors
Mereka memakai para aktor krisis atau crisis actor, seperti pada tragedi-tragedi sebelumnya.
Akor krisis ini biasa dipakai ketika melakukan latihan perang, yang memiliki skenario pengeboman atau dalam kondisi diserang.
Mereka dipakai agar para prajurit dapat merasakan seperti layaknya berada di medan peperangan yang sesungguhnya.
Biasanya diskenariokan kepada para aktor yang memiliki fisik cacat ini seakan terkena peluru, terkena bom, granat dan sejenisnya, lengkap dengan darah buatan, pompa elektrik agar darah terlihat muncrat berikut serpihan daging dan lengkap dengan potongan kakinya yang buntung.
Semua ini dilakukan agar terlihat nyata, lalu prajurit yang mungkin panik dalam keadaan terdesak saat mengikuti latihan perang ini, harus menolongnya.
Aktor krisis lainnya tak harus cacat fisik, namun sebagai aktor sungguhan yang dapat mengungkapkan suatu kejadian dan mendramatisirkannya, agar opini publik percaya padanya.
Mereka biasanya termasuk di dalam intelijen yang juga bagian dari skenario yang telah dilakukannya, namun lebih mirip bagian “humas” yang dapat mempengaruhi publik melalui segala macam media-media antek mereka juga, sebagai corongnya.
Mereka biasanya selalu diwawancarai sebagai saksi mata oleh beberapa stasiun televisi ditempat kejadian perkara.
Crisis actors menjadi puncaknya mencuat dan sangat terlihat sejak peristiwa 9/11, yaitu hancurnya gedung kembar WTC di New York pada 11 September 2001.
Juga termasuk invasi Libya, tragedi penembakan di Bandara Los Angeles, tragedi penembakan Sandy Hook sampai tragedi Bom Boston Marathon bahkan seluruh tragedi-tragedi lainnya di AS dalam satu dekade ini.
Pada masa kini banyak pakar bahkan tak menutup kemungkinan juga terjadi pada tragedi penciptaan pasukan ISIS guna memojokkan kaum muslim dunia sebagai musuh mereka berikutnya, setelah Nazi dan Komunis tumbang.
Manchurian Candidate
Lain lagi dengan yang satu ini, “the Manchurian Candidate” (Kandidat Mancuria), yaitu sejenis agen yang telah dicuci otaknya (brainwashed). Mereka layaknya bagai robot yang dapat diprogram setelah dicokiki habis-habisan melalui doktrin-doktrin sangat halus, hingga melalui hipnosis. (Bersambung ke Bagian 4/sumber: Indocropcircles)