Kendati kritik dan kebenaran Islam disampaikan ribuan tahun yang lalu oleh Nabi Muhmmad dan para sahabatnya, lalu dilanjutkan generasi sesudahnya, tetap saja mereka tidak terima.
Seorang pentolan orientalis William Montogomerry Watt dalam bukunya “Islamic Fundamentalism and Modernity, menyatakan, ayat-ayat Al-Qur’an yang menuduh bangsa Yahudi melakukan perubahan kitab sucinya merupakan tuduhan paling serius. ”Namun tidak ada kejelas dan apakah yang dimaksud perubahan di sini adalah perubahan pada teks atau hanya pada makna, ” papar Watt.
Tapi, lanjut dia, ketidakpastian ini tetap tidak mengurangi kemanjuran dan kebenaran teori Al-Qur’an itu dalam menghadang Yahudi dan Kristen berdebat atau berdialog dengan umat Islam mengenai dasar Bibel.
Sungguh aneh dan tidak ilmiah bila di kemudian hari mereka tetap megaku sebagai agama yang benar. Karena mengetahui agama mereka salah, maka agar mendapat pengakuan kebenaran dari yang lain (Islam) merekapun menyebarkan paham semua agama benar (plularisme agama). (dina)